Nutritional Composition of Seaweed <i>Kappaphycus alvarezii</i>

Abstract

Seaweed is one of the important marine commodities and is a leading commodity. Seaweed K. alvarezii is a type of carrageenan-producing seaweed, as a food source for humans, pharmaceutical ingredients, as a thickener, stabilizer and emulsion.Carrageenan is used in food products, pharmaceuticals, textile cosmetics, toothpaste and other industries. Seaweed has a fairly complete nutritional content. Chemically seaweed consists of water (27.8%), protein (5.4%), carbohydrate (33.3%), fat (8.6%), crude fiber (3%), and ash (22.5%). This review article aims to reveal the nutritional composition of seaweed K. alvarezii, especially protein, amino acids, fat, ash content, minerals and vitamins. Seaweed K. alvarezii has nutritional composition values such as protein, amino acids, fat, ash content, minerals and vitamins that vary in nutritional value.

PELATIHAN PEMBUATAN STIK RUMPUT LAUT Kappaphycus alvarezii DALAM RANGKA MENDUKUNG IMPLEMENTASI EKONOMI BIRU DI KELOMPOK MASYARAKAT PESISIR DI DESA KALIUDA

“…Rumput laut berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan tambahan atau subtitusi terigu dalam pengolahan cemilan stik. Hal ini karena rumput laut memiliki sejumlah kandungan gizi yang sangat baik untuk tubuh misalnya mineral, serat pangan dan komponen bioaktif lainnya (Khotijah et al, 2020). Keunggulan camilan stik rumput laut ialah dapat dikonsumsi oleh kelompok anak-anak hingga orang dewasa.…”

Karakteristik fisikokimia serbuk minuman jahe merah instan dengan penambahan rumput laut (Kappaphycus alvarezii)

“…Rumput laut K. alvarezii kering mengandung serat larut air sekitar 34,6% (bk) dengan total karbohidrat sekitar 38,3% dari keseluruhan biomassa (Wanyonyi et al, 2017). Kandungan total serat K. alvarezii kering adalah 29,40% (b/b), sedangkan serat kasar K. alvarezii kering adalah 3% (Fayaz et al, 2005;Khotijah et al, 2020). Pangan yang mengandung salah satu komponen dari PUFA, serat ataupun antioksidan dapat dikembangkan sebagai pangan fungsional (Sanger et al, 2018).…”

Karakteristik Fisikokimia dan Tingkat Penerimaan Konsumen Siomai Udang Metapenaeus monoceros dengan Penambahan Kappaphycus alvarezii

“…Peningkatan kadar abu pada siomai udang disebabkan rumput laut memiliki kandungan garam mineral. Pada penelitian Khotijah et al (2020) diperoleh kadar abu K. alvarezii sebesar 22,5%. Winarno (1990) juga menambahkan kandungan mineral rumput laut sebagian besar terdiri dari natrium dan kalsium.…”

“…Kadar protein tertinggi terdapat pada perlakuan kontrol (0%). Hal ini menandakan penambahan rumput laut K. alvarezii menyebabkan kandungan protein pada siomai udang menurun karena sumber protein utama berasal dari udang werus dengan kandungan protein 62,50% (Das et al, 2021), sementara rumput laut K. alvarezii merupakan bahan pangan rendah protein, Khotijah et al (2020) melaporkan bahwa kandungan protein pada rumput laut K. alvarezii adalah 5,4%. Hasil ini menunjukkan bahwa kadar protein siomai udang masih memenuhi SNI 7756-2013 yaitu minimal 5% (BSN, 2013).…”

“…Peningkatan kadar serat kasar siomai udang disebabkan rumput laut K. alvarezii memiliki kandungan serat. Hal ini didukung dalam penelitian Khotijah et al (2020) yang melaporkan bahwa serat kasar rumput laut K. alvarezii sebesar 3%.…”