2017
DOI: 10.32533/01101(2017)
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Nilai-Nilai Dasar Sukma Bangsa

Abstract: Nama “Sekolah Sukma” pada awalnya dimaksudkan sebagai sekolah unggulan kemanusiaan. Namun, se­bagai sekolah baru tak mungkin memiliki keunggulan yang langsung bisa diakui oleh masyarakat, maka kata Sukma disepakati untuk dikembalikan pada arti awalnya, yaitu semangat, spirit, ruh atau jiwa bagi sekolah yang kemudian dikenal sebagai Sekolah Sukma Bangsa (SSB). Dari segi penamaan, selain kata keunggulan, juga terkandung kata kemanusiaan. Dua kata dasar inilah, Sukma dan Kemanusiaan, kemudian dijadikan pintu masu… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1

Citation Types

0
0
0
4

Year Published

2021
2021
2022
2022

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(4 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
4
Order By: Relevance
“…Beragam pengetahuan, keterampilan, dan nilai untuk perdamaian diajarkan melalui pendidikan perdamaian. Toh dan Cawagas (2002, 2010, 2017 menawarkan enam tema besar pengetahuan, keterampilan, dan nilai yang perlu diajarkan dalam pendidikan perdamaian, meliputi penghapusan budaya perang, hidup dengan keadilan dan kasih sayang, pembangunan budaya saling meghormati, rekonsiliasi dan solidaritas, promosi atas hak dan tanggung jawab manusia, hidup selaras dengan Bumi, dan penumbuhan kedamaian diri.…”
Section: B Pendidikan Perdamaianunclassified
“…Beragam pengetahuan, keterampilan, dan nilai untuk perdamaian diajarkan melalui pendidikan perdamaian. Toh dan Cawagas (2002, 2010, 2017 menawarkan enam tema besar pengetahuan, keterampilan, dan nilai yang perlu diajarkan dalam pendidikan perdamaian, meliputi penghapusan budaya perang, hidup dengan keadilan dan kasih sayang, pembangunan budaya saling meghormati, rekonsiliasi dan solidaritas, promosi atas hak dan tanggung jawab manusia, hidup selaras dengan Bumi, dan penumbuhan kedamaian diri.…”
Section: B Pendidikan Perdamaianunclassified
“…Praktik-praktik functional imperative (Parson, 1960) dalam suatu tindakan seperti adanya adaptasi (adaptation), tujuan (goal), integrasi (integration), dan keadaan yang terpendam (latency) (AGIL) juga terjadi pada pendidikan sekolah berbasis budaya lokal (Rusydiyah & Rohman, 2020). Menariknya, ketika Yayasan Sukma dan Sekolah Sukma Bangsa mengimplementasikan konsep pendidikan, tidak semata-mata menerapkan praktik functional imperative dengan budaya lokal, tetapi sudah mempraktekkannya dengan budaya nasional dan global (Baedowi, 2015). Apalagi dalam penelitian terbaru terkait dengan tiga SSB, walaupun tidak disebutkan secara eksplisit, studi ini menemukan bahwa adanya adaptasi, tujuan, integrasi dan latensi muncul dalam kurikulum dengan pendidikan berbasis perdamaian (peace education) (Wibowo, 2020).…”
Section: A Pendahuluanunclassified
“…Apalagi dalam penelitian terbaru terkait dengan tiga SSB, walaupun tidak disebutkan secara eksplisit, studi ini menemukan bahwa adanya adaptasi, tujuan, integrasi dan latensi muncul dalam kurikulum dengan pendidikan berbasis perdamaian (peace education) (Wibowo, 2020). Penelitian-penelitian sebelumnya tentang Sekolah Sukma Bangsa berfokus pada nilai-nilai dasar sekolah (Baedowi, 2017), pendidikan multikulturalisme dan perdamaian (Dewi, Satya, dan Giani, 2019;Wibowo, 2020); gerakan literasi budaya baca (Ernawati, 2018), disiplin kepemimpinan di perpustakaan (Najmi, 2017), persepsi siswa terhadap guru (Helmi, 2017), relasi antara sekolah dan masyarakat (Putri, 2020). Belum ada yang spesifik berfokus pada manajemen organisasi pendidikan yang mengintegrasikan entitas Yayasan dan Sekolah Sukma Bangsa dalam konteks pasca-konflik dan pascabencana.…”
Section: A Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation