“…Penelitian-penelitian sebelumnya memperlihatkan manajemen organisasi telah menerapkan learning organization dalam pendidikan dan sekolah (Harris & Jones, 2018;Leithwood, Seashore, Anderson, & Wahlstrom, 2017;Robinson, 2018) termasuk organisasi non-profit seperti Yayasan Sukma yang dibangun pasca-konflik dan pasca-bencana (Moerdijat, Supratikno, Pramono, Ugut, Tan, & Purwanto, 2020). Kajian sebelumnya masih berfokus pada tingkatan sekolah (Baedowi, 2017;Dewi, Satya, dan Giani, 2019;Wibowo, 2020;Ernawati, 2018;Najmi, 2017;Helmi, 2017;Putri, 2020). Karena pentingnya mengintegrasikan implementasi learning organization pada manajemen yayasan dan sekolah serta kekhasan di tiga sekolah (Bireuen, Lhokseumawe, dan Pidie), maka perumusan masalah pertama yang diajukan adalah: Pertama, bagaimana Learning Organization diterapkan pada Yayasan Sukma dan Sekolah Sukma Bangsa di tiga lokasi berbeda pasca-bencana dan pasca-konflik; kedua, bagaimana knowledge creation dengan model socialization exter-nalization collaboration internalization (SECI) diterapkan pada Yayasan Sukma dan Sekolah Sukma Bangsa di tiga lokasi berbeda pasca-bencana dan pasca-konflik; dan ketiga, bagaimana Dynamic Capability diterapkan pada Yayasan Sukma dan Sekolah Sukma Bangsa di tiga lokasi berbeda pasca-bencana dan pasca-konflik.…”