Mitos air pancuran tujuh diwariskan secara lisan dari generasi ke generasi oleh masyarakat Desa Cinunuk dan sekitarnya. Air pancuran tujuh ini dimaknai oleh masyarakat serta pengunjung bahwa air pancuran tujuh ini memiliki nilai kesakralan dan khasiatnya tersendiri. Masyarakat yang datang untuk mengunjungi air pancuran tujuh sangat beragam baik itu dilihat dari berbagai aspek. Masyarakat itu memiliki cara pandang yang berbeda-beda maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tersebut. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengemukakan makna yang terdapat pada khasiat mitos air pancuran tujuh, serta untuk mengetahui pandangan masyarakat terhadap mitos air pancuran tujuh ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian yang didapatkan bahwa khasiat mitos air pancuran tujuh mempunyai makna tersendiri bagi para pengunjungnya seperti sebagai ucapan rasa syukur kepada yang maha kuasa, dalam agama islam ada tujuh tingkatan langit, merupakan peringatan hari kelahiran nabi Muhammad, merupakan air yang suci, serta untuk menjaga lingkungan. Pandangan masyarakat terhadap mitos air pancuran tujuh berbeda-beda diantaranya dapat menyembuhkan penyakit, memperlancar rezeki, penyucian benda pusaka, memperlancar usaha, kekuasaan Allah, sebagai suatu ikhtiar untuk mendapatkan jodoh, membersihkan kotoran di dalam diri, mengambil keberkahan, dan dijauhkan dari makhluk halus.