Ikatan persaudaraan dilandasi karena keturunan, agama atau keyakinan, wilayah, senasib, seprofesi. Ikatan keluarga yang didasarkan oleh nasab adalah lebih kuat. Namun dengan perkembangan zaman karena tuntutan pendidikan, pekerjaan, pernikahan kemudian keluarga menyebar ke wilayah yang berbeda. Hal ini pada akhirnya terjadi kerenggangan hubungan kekeluargaan. Untuk mengeratkan itu maka keturunan Bani Midjo mengadakan pertemuan secara rutin yang diselenggarakan setiap selapan hari. Pertemuan ini menjadi agenda rutin yang dikemas dalam kegiatan silaturahmi, pendidikan dan pengajian. Karena itu dengan pertemuan secara rutin ini mempunyai efek yang bagus, di mana antara keluarga bisa saling mengenal, dengan mengenal itulah maka kemudian tumbuh rasa saling menghormati, sehingga terwujud keakraban, kekerabatan dan kebersamaan.