Model of Resources Development in Partnership System of Broiler Farming Business

Amam, Amam; Fanani, Zaenal; Hartono, Budi; Nugroho, Bambang Ali

doi:10.14334/jitv.v24i3.1927

Cited by 11 publications

(8 citation statements)

References 21 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Kemitraan usaha peternakan tertuang dalam Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2017, disebutkan bahwa kemitraan usaha peternakan adalah kerjasama antar usaha peternakan atas dasar prinsip saling memerlukan, memperkuat, menguntungkan, menghargai, bertanggung jawab, dan ketergantungan. Kemitraan usaha peternakan pada akhirnya menjadi salah satu alternatif solusi bagi peternakan rakyat dengan sumber daya terbatas (Amam, Fanani, et al, 2019a, 2019b, 2019c. Keterbatasan sumber daya tersebut meliputi sumber daya finansial, teknologi, fisik, ekonomi, lingkungan, dan sosial (Amam, Fanani, et al, 2019d.…”

Section: Pendahuluanunclassified

Evaluasi Usaha Ternak Ayam Broiler Sistem Kemitraan Inti Plasma Berbasis Index Performance (IP)

Amam,

Harsita

2024

jupet

View full text Add to dashboard Cite

ABSTRAK.Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi usaha ternak ayam broiler sistem kemitraan inti plasma berbasis Index Performance (IP). Penelitian dilakukan dengan pendekatan desk research dan deskriptif analitis. Data primer didapat dari wawancara mendalam (in depth interview) kepada peternak selaku pihak plasma dan perusahaan peternakan selaku pihak inti atau pemilik modal. Wawancara dilakukan secara bersama dengan kedua belah pihak, pihak inti dan pihak plasma dengan tujuan untuk menguak data, fakta, dan realita sistem kemitraan inti plasma ayam broiler. Data sekunder diperoleh dari data kontrak kemitraan, hasil pencatatan pemeliharaan ayam broiler (recording) selama masa produksi, dan Rekapitulasi Hasil Pemeliharaan Peternak (RHPP) pada populasi 2.000 ekor. Hasil penelitian didapatkan bahwa usaha ternak ayam broiler dengan sistem inti plasma menghabiskan biaya sapronak sebesar 67.733.672,00 dengan ketentuan biaya DOC sebesar 20,66%, biaya pakan sebesar 77,64%, dan biaya OVK sebesar 2,93%. Penjualan ayam yang didapat mencapai 75.268.878,50 dengan umur panen 35,00 hari dengan berat rata-rata 2,12 kg. Jumlah ayam yang dipanen sebanyak 1.927 ekor, artinya level deplesi hanya 3,65%. Nilai FCR 1,615 dengan nilai IP sebesar 361,43. Kesimpulan yang didapat yaitu secara keseluruhan pemeliharaan ayam broiler yang dilakukan oleh peternak plasma berada dalam kategori sangat baik. Pendapatan peternak plasma sebesar 11.665.363,00 (setelah ditambah bonus harga pasar, bonus FCR, dan bonus deplesi).Kata kunci: Ayam pedaging, indeks performa, peternakan, sistem kemitraan, inti plasma.

show abstract

Section: Pendahuluanunclassified

Evaluasi Usaha Ternak Ayam Broiler Sistem Kemitraan Inti Plasma Berbasis Index Performance (IP)

Amam,

Harsita

2024

jupet

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Tinggi dan rendahnya aksesibilitas peternak terhadap sumber daya dipengaruhi oleh berbagai faktor (Amam et al, 2020a), diantaranya ialah SDM peternak (Amam dan Soetriono, 2020). Semakin tinggi akses peternak terhadap sumber daya, maka semakin besar peluang pengembangan usaha ternak 2019e). Sumber daya yang mendukung usaha peternakan diantaranya ialah sumber daya finansial, sumber daya teknologi, dan sumber daya fisik (Amam et al, 2019f).…”

Section: Keberlanjutanunclassified

Aksesibilitas Sumber Daya pada Usaha Peternakan Sapi Potong Rakyat

Amam

Harsita

Jadmiko

et al. 2021

jupet

Self Cite

View full text Add to dashboard Cite

ABSTRAK. Keberlanjutan usaha ternak dan pengembangan usaha ternak tidak terlepas dari dukungan berbagai sumber daya. Tinggi dan rendahnya aksesibilitas peternak terhadap sumber daya dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya ialah SDM peternak. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aksesibilitas sumber daya pada usaha ternak sapi potong rakyat berdasarkan kualitas SDM peternak. Penelitian dilakukan di Desa Petung, Kecamatan Curahdami, Kabupaten Bondowoso, Provinsi Jawa Timur. Desa Petung merupakan salah satu Desa Binaan Universitas Jember dalam Program Pengabdian Desa Binaan (PPDB) untuk pengembangan komoditas sapi potong rakyat. Narasumber (responden) ialah peternak sapi potong rakyat sebanyak 120 orang. Pengumpulan data menggunakan metode Focus Group Discussion (FGD), observasi, dan survei. Survei dilakukan menggunakan teknik wawancara dan pengisian kuisioner dengan skala likert. Analisis data menggunakan metode Partial Least Square (PLS) dengan program SmartPLS 2.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas SDM peternak berpengaruh pada akses peternak terhadap sumber daya finansial sebesar 32,4%, sumber daya teknologi sebesar 35,2%, dan sumber daya fisik sebesar 28,1%. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa kualitas SDM peternak memengaruhi akses terhadap sumber daya finansial dan teknologi secara positif dan signifikan, namun tidak signifikan pada akses terhadap sumber daya fisik.

show abstract

“…Berbagai permasalahan utama usaha ternak sapi potong di tingkat peternak menyebabkan rendahnya produktivitas usaha peternakan rakyat . Kondisi tersebut diperburuk dengan lemahnya akses peternak terhadap berbagai sumber daya (Amam, Fanani, Hartono, & Nugroho, 2019). Semakin mudah akses peternak terhadap sumber daya, maka potensi pengembangan usaha ternak semakin besar (Amam, Fanani, Hartono, & Nugroho, 2019a).…”

Section: Pendahuluanunclassified

Pertambahan bobot badan sapi impor Brahman Cross heifers dan steers pada bobot kedatangan yang berbeda

Amam

Haryono²

2021

JIPT

View full text Add to dashboard Cite

Impor sapi bakalan untuk memenuhi kebutuhan daging nasional telah diatur di dalam Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 108/Permentan/PD.410/9/2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji performa sapi impor yang didatangkan dari Australia berdasarkan Pertambahan Bobot Badan (PBB). Observasi dilakukan pada sapi impor bakalan dari bangsa Brahman Cross yang terdiri dari 2 jenis, yaitu heifers dan steers. Fokus pengamatan pada PBB sapi dengan Bobot Datang (BD) kisaran 200, 300, dan 400 kg. Sapi impor tersebut digemukkan di perusahaan feedlot minimal selama 106 hari. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis independent samples test dengan program aplikasi IBM SPSS Statistics 26. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PBB maksimal sapi impor bangsa Brahman Cross jenis heifers pada berat kedatangan (BD) 200, 300, dan 400 kg masing-masing ialah 2,01; 1,81; dan 1,45 kg dengan rata-rata PBB masing-masing sebesar 1,40; 1,17; dan 1,10 kg, sedangkan PBB maksimal untuk jenis steers pada berat kedatangan (BD) 200, 300, dan 400 kg masing-masing ialah 1,86; 2,53; dan 1,96 kg dengan rata-rata PBB masing-masing sebesar 1,44; 1,43; dan 1,43 kg. Kesimpulan menunjukkan bahwa sapi impor bangsa Brahman Cross jenis steers memiliki PBB lebih tinggi jika dibandingkan dengan jenis heifers. Saran untuk perusahaan importir sapi potong bakalan hendaknya memilih jenis steers pada berat kedatangan (BD) 300 kg, sebab sapi memiliki potensi PBB yang maksimal.

show abstract

Model of Resources Development in Partnership System of Broiler Farming Business

Cited by 11 publications

References 21 publications

Evaluasi Usaha Ternak Ayam Broiler Sistem Kemitraan Inti Plasma Berbasis Index Performance (IP)

Evaluasi Usaha Ternak Ayam Broiler Sistem Kemitraan Inti Plasma Berbasis Index Performance (IP)

Aksesibilitas Sumber Daya pada Usaha Peternakan Sapi Potong Rakyat

Pertambahan bobot badan sapi impor Brahman Cross heifers dan steers pada bobot kedatangan yang berbeda

Contact Info

Product

Resources

About