2014
DOI: 10.32729/edukasi.v12i1.70
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Model Kurikulum Pendidikan Agama Islam Di Sdit Al-Anwar Dan Firdaus Mojokerto Jawa Timur

Abstract: This research is conducted in SDIT Al Anwar and SDIT Firdaus Mojokerto, East Java. This research is to identify the model of the Islamic education curriculum, to indicate the religious educational implementation, to identify and understand the current difficulties, and finding the ideal model for the religious educational curriculum and its implementation in forming the students’ character. The currently operating model of thecurriculum is concerned with the National education curriculum’s development which is… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2020
2020
2021
2021

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(1 citation statement)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Pendidikan karakter merupakan upaya untuk membantu perkembangan jiwa anak-anak menuju ke arah peradaban yang manusiawi dan lebih baik. Sebagai contoh, misalnya pembiasaan kepada peserta didik untuk duduk yang baik, rapi dalam berpakaian, tidak teriak-teriak ketika di dalam kelas, hormat terhadap orang yang lebih tua, menyayangi teman, suka menolong teman yang sedang kesusahan, dan lain sebagainya itu merupakan proses pendidikan karakter (Anggoro, Efendi, et al, 2019; (Damayanti et al, 2019;Farida et al, 2019;Widayanti, 2019 (Rumapea, 2014), pendidikan karakter perlu dilaksanakan dalam tuntutan kurikulum (Rizqi et al, 2013), dan perlunya karakter siswa dalam membangu kehidupan bangsa melalui dunia pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berkarakter religius (Nuriyanto, 2014 (Sugiono, 2007).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pendidikan karakter merupakan upaya untuk membantu perkembangan jiwa anak-anak menuju ke arah peradaban yang manusiawi dan lebih baik. Sebagai contoh, misalnya pembiasaan kepada peserta didik untuk duduk yang baik, rapi dalam berpakaian, tidak teriak-teriak ketika di dalam kelas, hormat terhadap orang yang lebih tua, menyayangi teman, suka menolong teman yang sedang kesusahan, dan lain sebagainya itu merupakan proses pendidikan karakter (Anggoro, Efendi, et al, 2019; (Damayanti et al, 2019;Farida et al, 2019;Widayanti, 2019 (Rumapea, 2014), pendidikan karakter perlu dilaksanakan dalam tuntutan kurikulum (Rizqi et al, 2013), dan perlunya karakter siswa dalam membangu kehidupan bangsa melalui dunia pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berkarakter religius (Nuriyanto, 2014 (Sugiono, 2007).…”
Section: Pendahuluanunclassified