Model Kooperatif GI Berbasis Outdoor Study Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA SD

Abstract

<span>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktifitas dan hasil belajar siswa, aktivitas guru di SDN 2 Tribungan selama penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe <em>Group Investigation</em> berbasis <em>outdoor study</em>. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang menggunakan dua siklus yakni siklus I dan siklus II. Berdasarkan tindakan pada siklus I dan siklus II pada, diperoleh aktivitas pada siklus I persentase aktivitas belajar siswa sebesar 65%. Aktivitas beajar siswa pada siklus II meningkat menjadi 90%. Peningkatan aktivitas belajar siswa pada siklus I ke II meningkat sebesar 25%. Hasil belajar siswa pada siklus I persentase hasil belajar siswa sebesar 57% dengan kategori aktif. hasil beajar siswa pada siklus II meningkat menjadi 94,3% dengan kategori sangat aktif. Peningkatan hasi belajar siswa pada siklus I ke II meningkat sebesar 37,3%.</span>

The Effectiveness of Learning Activities Based on Revised Bloom Taxonomy on Problem-Solving Ability

“…Therefore, students' problem-solving abilities can be developed using learning activities based on Revised Bloom's Taxonomy. The difference in the results of the experimental group with the control group in this study was influenced by the advantages of using learning activities based on Revised Bloom's Taxonomy, namely maximum student activity, can lead to adjustments for personal factors such as curiosity, goal structure, and student confidence about the problems given by the teacher and how to solve problems (Kurniasari, 2017;Ningsih, 2016;Suarmika & Faliyandra, 2016). This is in line with research on Revised Bloom's Taxonomy-based activities, which states that Revised Bloom's Taxonomy-based learning activities teach students to analyze concepts and methods that are suitable for solving problems, encourage students to think using the knowledge they have, and find the problem on their own so that students able to solve the problems encountered (Rosmalem, 2017;Sariayu & Miaz, 2020;Wirawan, 2014).…”

“…The knowledge dimension is divided into four, namely factual, conceptual, procedural, and metacognitive, while the cognitive process dimension consists of 6 dimensions, namely remembering (C1), understanding (C2), applying (C3), analyze (C4), evaluate (C5), and create (C6) (Effendi, 2017;Handayani, 2020;Netriwati, 2018). The advantage of using learning activities based on Revised Bloom's Taxonomy is that student activity is maximized, it will lead to adjustments for personal factors such as curiosity, goal structure, and student confidence about the problems given by the teacher and how to solve problems (Kurniasari, 2017;Ningsih, 2016;Suarmika & Faliyandra, 2016). In addition, learning activities based on Revised Bloom's Taxonomy teach students to analyze concepts and methods that are suitable for solving problems, encourage students to think using the knowledge they have, and find the problems themselves so that students can solve the problems they face (Rosmalem, 2017;Sariayu & Miaz, 2020;Wirawan, 2014).…”

Aktivitas Pembelajaran Berbantuan Media Pembelajaran Literacy Tree Meningkatkan Literasi Sosial dan Kemampuan Metakognitif

“…Aktivitas pembelajaran yang baik juga akan meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar sehingga memungkinkan terjadi perubahan pada dirinya ke arah yang lebih baik dalam belajar. Aktivitas belajar yang baik juga dapat membuat siswa ingin untuk belajar seperti mengajukan pendapat saat pembelajaran mengerjakan tugas dan bertanya sehingga nantinya akan membentuk pengetahuan dan keterampilan siswa yang tentunya akan mempengaruhi prestasi belajar siswa (Jampel & Puspita, 2017;Rahmadani & Anugraheni, 2017;Suarmika & Faliyandra, 2016). Aktivitas pembelajaran yang menyenangkan akan membuat kegiatan pembelajaran menjadi lebih hidup.…”

Minat Dan Hasil Belajar Biologi pada Pembelajaran Daring

“…Rata-rata hasil belajar Biologi peserta didik Kelas X IPA 1 yaitu 64,83 dan kelas X IPA 2 yaitu 64,47 artinya hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Biologi termasuk dalam kategori cukup, karena kurangnya minat belajar dan minat belajar yang baik peserta didik dalam mengikuti pembelajaran Biologi. Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh peserta didik setelah melalui proses pembelajaran yang dapat memberikan perubahan tingkah laku baik pengetahuan, pemahaman, sikap dan keterampilan peserta didik sehingga menjadi lebih baik dari yang sebelumnya (Ningsih et al, 2017;Rahayu et al, 2019;Sariayu & Miaz, 2020;Suarmika & Faliyandra, 2016). Agar siswa tidak putus asa dan memiliki usaha yang gigih untuk belajar tentunya harus memiliki minat belajar yang kuat (Firmansyah, 2013;Hartuti, 2015;Retno et al, 2018).…”