2021
DOI: 10.29303/resiprokal.v3i1.57
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Modal Sosial Masyarakat Pulau Maringkik dalam Menghadapi Bencana

Abstract: Tujuan tulisan ini adalah untuk merangkai korelasi antara modal sosial dengan mitigasi bencana pada komunitas kepualauan di Pulau Maringkik, Lombok Timur. Wilayah kepulauan merupakan wilayah yang memiliki risiko bencana yang cukup tinggi yang mengancam eksistensi masyarakat. Mayoritas masyarakat lebih memilih tinggal di pulau maringkik dari pada pindah ke tempat yang risiko bencananya lebih rendah. masyarakat memiliki sistem pengetahuan yang menjadi modal sosial untuk menghadapi berbagai risiko bencana alam da… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(4 citation statements)
references
References 4 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Pulau Maringkik memiliki luas sekitar 2,5 km persegi dan dihuni oleh sekitar 1.500 orang yang sebagian besar berasal dari suku Bugis.yang telah menetap di sana sejak lama. Kehadiran suku Bugis di Pulau Maringkik membawa pengaruh sosiologis dan antropologis yang signifikan terhadap kehidupan sosial dan budaya masyarakat di pulau tersebut sehingga perlu dikaji lebih mendalam tentang kehidupan di pulau tersebut (Ahmadin, 2021;Evendi et al, 2021). Menurut Soekanto, sosiologi dan antropologi digunakan untuk mempelajari kehidupan manusia, hubungannya dengan orang lain, serta aspek fisik dan budaya, dan perspektif ini digunakan untuk menginterpretasikan kehidupan masyarakat laut di Pulau Maringkik (Nuryadin, 2021b;Suyanto et al, 2023).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pulau Maringkik memiliki luas sekitar 2,5 km persegi dan dihuni oleh sekitar 1.500 orang yang sebagian besar berasal dari suku Bugis.yang telah menetap di sana sejak lama. Kehadiran suku Bugis di Pulau Maringkik membawa pengaruh sosiologis dan antropologis yang signifikan terhadap kehidupan sosial dan budaya masyarakat di pulau tersebut sehingga perlu dikaji lebih mendalam tentang kehidupan di pulau tersebut (Ahmadin, 2021;Evendi et al, 2021). Menurut Soekanto, sosiologi dan antropologi digunakan untuk mempelajari kehidupan manusia, hubungannya dengan orang lain, serta aspek fisik dan budaya, dan perspektif ini digunakan untuk menginterpretasikan kehidupan masyarakat laut di Pulau Maringkik (Nuryadin, 2021b;Suyanto et al, 2023).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Menurut Karl Marx kesenjangan sosial muncul akibat adanya perkembangan masyarakat yang dipengaruhi oleh faktor produksi dan metode yang digunakan. Masyarakat yang bermula menggunakan metode tradisional dalam berproduksi berkembang menjadi modern dengan adanya perkembangan teknologi dan modal sosial dalam masyarakat (Evendi et al, 2021). Untuk mencapai pertumbuhan yang merata serta meminimalisir kesenjangan sosial dan ekonomi memerlukan usaha yang tentunya tidak mudah, karena pengurangan kesenjangan tidak dapat dipisahkan dari bagaimana membangun desa agar terlepas dari lingkaran kemiskinan, keterbatasan aksesibilitas, peningkatan kesehatan penduduk, kualitas pendidikan dan sinergisitas antara masyarakat dengan aparatur pemerintahan (Ibrahim, 2017).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Social capital, including bonding, bridging, or linking once rescued the community consisting of 40 families living in New Orleans, Lousiana from Hurricane Katrina (Hawkins & Maurer, 2010). In several regions in Indonesia, social capital often serves as an effective strategy or mechanism to prevent or mitigate disasters like the flood in the Regency of Bandung Jurnal Ilmu Sosial Volume 22 | Issue 2 | Year 2023| Page 67-88 (Muhamad et al, 2017) and mitigate and reduce the risk of earthquake and tsunami in East Lombok (Azhari Evendi et al, 2021). In terms of the crisis of the Covid-19 pandemic, several studies have reported that social capital can be optimized to handle the spread of the virus and the effects caused, and this measure may also involve the establishment of a virtual community, trust-building among policymakers, health service workers, and the members of the public (Makridis & Wu, 2020).…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%