2016
DOI: 10.21082/jp3.v34n3.2015.p95-104
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Mitigasi Emisi Gas Metana Melalui Pengelolaan Lahan Sawah

Abstract: <p>Metana (CH4) merupakan salah satu gas rumah kaca dengan indeks<br />potensi pemanasan global 21 kali molekul karbon dioksida (CO2).<br />Salah satu sumber emisi metana di sektor pertanian adalah lahan<br />sawah. Lahan sawah Indonesia yang luasnya sekitar 8,08 juta ha<br />diduga memberi kontribusi sekitar 1% dari total global metana.<br />Emisi metana dari lahan sawah ditentukan oleh beberapa faktor,<br />antara lain tipe tanah, pengelolaan air irigasi, suhu tanah,… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
3
0
6

Year Published

2018
2018
2024
2024

Publication Types

Select...
9

Relationship

0
9

Authors

Journals

citations
Cited by 11 publications
(9 citation statements)
references
References 17 publications
(30 reference statements)
0
3
0
6
Order By: Relevance
“…Diantara ketiga sistem tanam dalam penelitian ini dilaporkan bahwa sistem tanam tegel menghasilkan GRK yang paling tinggi, diikuti sistem tanam Jarwo 4:1, dan terendah dihasilkan oleh sistem Jarwo 2:1. Oleh karena itu sistem tanam Jarwo menjadi salah satu komponen teknologi utama dalam pengelolaan tanaman terpadu yang ramah lingkungan (Wihardjaka dan Nursyamsi, 2012;Wihardjaka, 2015). Akan tetapi khasiat sistem tanam Jarwo terhadap peningkatan produksi padi harus didukung dengan teknologi pemupukan yang tepat (Husnain et al, 2016).…”
Section: Sistem Tanamunclassified
“…Diantara ketiga sistem tanam dalam penelitian ini dilaporkan bahwa sistem tanam tegel menghasilkan GRK yang paling tinggi, diikuti sistem tanam Jarwo 4:1, dan terendah dihasilkan oleh sistem Jarwo 2:1. Oleh karena itu sistem tanam Jarwo menjadi salah satu komponen teknologi utama dalam pengelolaan tanaman terpadu yang ramah lingkungan (Wihardjaka dan Nursyamsi, 2012;Wihardjaka, 2015). Akan tetapi khasiat sistem tanam Jarwo terhadap peningkatan produksi padi harus didukung dengan teknologi pemupukan yang tepat (Husnain et al, 2016).…”
Section: Sistem Tanamunclassified
“…Varietas berumur dalam menghasilkan emisi gas CH 4 lebih tinggi daripada umur genjah atau pendek dalam siklus hidup tanaman padi tersebut. Periode tumbuh tanaman yang relatif lama akan memperbanyak eksudat dan biomassa akar sehingga emisi gas CH 4 relatif menjadi tinggi (Wihardjaka 2015). Komponen utama eksudat akar adalah senyawa organik yang mengandung gula, asam amino dan asam organik yang dimanfaatkan bakteri penghasil gas CH 4 sebagai substrat dan sumber karbon (Yuan et al 2014).…”
Section: Varietas Padi Rendah Emisiunclassified
“…Masalah lain yang dihadapi dalam pengembangan kelapa sawit di lahan gambut terdegradasi adalah besarnya risiko kebakaran pada musim kemarau dan kebanjiran pada musim hujan (Hirano et al 2014;Husnain et al 2014;Masganti et al 2015a), sehingga subsidensi gambut berlangsung cepat (Hoijer et al 2012). Dengan demikian diperlukan teknologi yang tidak hanya mampu meningkatkan produktivitas, tetapi juga mampu meminimalkan risiko kerusakan lingkungan (Suriadikarta 2012;Wahyunto et al 2013;Masganti et al 2015b;Wihardjaka 2015).…”
Section: Pendahuluanunclassified