Micronutrients deficiencies and its correlation with the soil-transmitted helminthic infections among children and non-pregnant women in Nepal: findings from Nepal national micronutrient status survey
Abstract:Despite having a high risk of soil-transmitted helminths (STHs) infection, no national level study has been conducted to assess incidence and correlates of STHs in Nepal. Thus, we hypothesized that micronutrients and social status are linked with incidence of STHs infection among 6–59 months children and 15–49 years non-pregnant women in Nepal and Kato-Katz technique was adopted to measure the type and intensity of STHs infections using fresh stool specimens and venous blood was used to examine micronutrients … Show more
“…Anak dengan stunting juga berisiko lebih tinggi terinfeksi STH (Fauziah et al, 2022;Ruth et al, 2014). STH juga dapat merebut vitamin A inang, menyebabkan diare dan disentri, yang berujung ke malnutrisi dan sistem imun lemah (Mehata et al, 2022).…”
Pendahuluan: Soil Transmitted Helminths (STH) merupakan Neglected Tropical Disease (NTDs) yang sering terjadi di negara berkembang dan menyebabkan beban sosial dan ekonomi. Prevalensi infeksi STH di dunia dan Indonesia masih tinggi. Infeksi STH dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti iklim, usia, status sosial ekonomi, konsumsi sayur dan buah, dan kebersihan. Infeksi STH dapat menyebabkan anemia dan malnutrisi pada berbagai populasi. Penelitian telaah sistematis sebelumnya membahas faktor risiko dari infeksi STH. Sedangkan telaah sistematis yang membahas efek infeksi STH terhadap anemia hanya pada populasi ibu hamil. Telaah sistematis ini bertujuan untuk melaporkan hubungan antara infeksi STH dengan anemia dan malnutrisi pada berbagai populasi.
Metode: Telaah sistematis dilakukan dengan mencari artikel di database Pubmed Scopus, Science Direct, dan Google Scholar dari 2013 –2023 dengan protokol PRISMA 2020. Studi yang sesuai dengan desain studi, kriteria inklusi dan eksklusi mengenai dampak dan hubungan STH dengan anemia dan malnutrisi dimasukkan dalam telaah sistematis.
Hasil: Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan di berbagai negara, ditemukan ada hubungan signifikan antara infeksi STH dengan anemia dan malnutrisi. Perempuan hamil adalah kelompok yang paling berisiko mengalami anemia dan anak-anak adalah kelompok yang berisiko malnutrisi akibat infeksi STH.
Kesimpulan: Infeksi STH berhubungan signifikan dengan anemia dan malnutrisi. Dampak infeksi STH dapat memperparah anemia pada ibu hamil dan menyebabkan kekurangan nutrisi pada anak-anak. Pemberian obat cacing dan edukasi faktor risiko diperlukan untuk manajemen infeksi STH.
“…Anak dengan stunting juga berisiko lebih tinggi terinfeksi STH (Fauziah et al, 2022;Ruth et al, 2014). STH juga dapat merebut vitamin A inang, menyebabkan diare dan disentri, yang berujung ke malnutrisi dan sistem imun lemah (Mehata et al, 2022).…”
Pendahuluan: Soil Transmitted Helminths (STH) merupakan Neglected Tropical Disease (NTDs) yang sering terjadi di negara berkembang dan menyebabkan beban sosial dan ekonomi. Prevalensi infeksi STH di dunia dan Indonesia masih tinggi. Infeksi STH dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti iklim, usia, status sosial ekonomi, konsumsi sayur dan buah, dan kebersihan. Infeksi STH dapat menyebabkan anemia dan malnutrisi pada berbagai populasi. Penelitian telaah sistematis sebelumnya membahas faktor risiko dari infeksi STH. Sedangkan telaah sistematis yang membahas efek infeksi STH terhadap anemia hanya pada populasi ibu hamil. Telaah sistematis ini bertujuan untuk melaporkan hubungan antara infeksi STH dengan anemia dan malnutrisi pada berbagai populasi.
Metode: Telaah sistematis dilakukan dengan mencari artikel di database Pubmed Scopus, Science Direct, dan Google Scholar dari 2013 –2023 dengan protokol PRISMA 2020. Studi yang sesuai dengan desain studi, kriteria inklusi dan eksklusi mengenai dampak dan hubungan STH dengan anemia dan malnutrisi dimasukkan dalam telaah sistematis.
Hasil: Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan di berbagai negara, ditemukan ada hubungan signifikan antara infeksi STH dengan anemia dan malnutrisi. Perempuan hamil adalah kelompok yang paling berisiko mengalami anemia dan anak-anak adalah kelompok yang berisiko malnutrisi akibat infeksi STH.
Kesimpulan: Infeksi STH berhubungan signifikan dengan anemia dan malnutrisi. Dampak infeksi STH dapat memperparah anemia pada ibu hamil dan menyebabkan kekurangan nutrisi pada anak-anak. Pemberian obat cacing dan edukasi faktor risiko diperlukan untuk manajemen infeksi STH.
“…However, whilst some studies merely examined the prevalence and causes of micronutrients [6,20], others were limited in scope; for instance, one study assessed the micronutrient deficiencies among adolescents but limited them to refugees [22]. Other studies also focus on children aged 6-59 months [26,27]. Although micronutrient deficiencies have significant adverse effects on women's overall well-being and health, little is known about the socio-demographic and dietary habits that contribute to micronutrient deficiencies in non-pregnant Nepalese women.…”
Micronutrient deficiencies remain a public health burden among non-pregnant women in developing countries, including Nepal. Hence, this study examined micronutrient deficiencies among non-pregnant Nepalese women aged 15-49 using the 2016 Nepal National Micronutrient Status Survey (NNMSS). Data on 2143 non-pregnant women was extracted from the 2016 NNMSS. The study analysed ferritin, soluble transferrin receptor (sTfR), red blood cell (RBC) folate and zinc. Multivariable logistic analysis was carried out to assess factors associated with micronutrient deficiencies. Prevalence of ferritin, sTfR, folate, and zinc were 19%, 13%, 16% and 21%, respectively. Non-pregnant women from the Janajati region were significantly less prone to ferritin [adjusted odds ratio (AOR): 0.45; 95% confidence interval (CI): 0.25, 0.80], and those who had body mass index (BMI) of 25 kg/m2 or higher had significantly higher odds of ferritin [AOR: 2.69; 95% CI: 1.01, 7.17]. Non-pregnant women aged 35-49 years were significantly less predisposed to folate deficiency [AOR: 0.58; 95% CI: 0.40, 0.83], and the likelihood of zinc deficiency was significantly lower among non-pregnant women from richer households [AOR: 0.48; 95% CI: 0.31, 0.76]. The study provides further insight into screening high-risk subgroups and instituting public health interventions to address the prevailing micronutrient deficiencies among non-pregnant Nepalese women.
Micronutrient deficiencies remain a public health burden among non-pregnant women in developing countries, including Nepal. Hence, this study examined micronutrient deficiencies among non-pregnant Nepalese women aged 15–49 using the 2016 Nepal National Micronutrient Status Survey (NNMSS). Data for 2143 non-pregnant women was extracted from the 2016 NNMSS. The study analysed the levels of ferritin, soluble transferrin receptor (sTfR), red blood cell (RBC) folate, and zinc of the participants. Multivariable logistic analysis was carried out to assess factors associated with micronutrient deficiencies. The prevalence of ferritin, sTfR, folate, and zinc was observed to be 19%, 13%, 16%, and 21%, respectively. Non-pregnant women from the Janajati region were significantly less prone to high levels of ferritin [adjusted odds ratio (AOR): 0.45; 95% confidence interval (CI): 0.25, 0.80], and those who had body mass index (BMI) of 25 kg/m2 or higher had significantly elevated ferritin levels [AOR: 2.69; 95% CI: 1.01, 7.17]. Non-pregnant women aged 35–49 years were significantly less predisposed to folate deficiency [AOR: 0.58; 95% CI: 0.40, 0.83], and the odds of zinc deficiency were significantly lower among non-pregnant women from wealthier households [AOR: 0.48; 95% CI: 0.31, 0.76]. This study provides further insight into screening high-risk subgroups and instituting public health interventions to address the prevailing micronutrient deficiencies among non-pregnant Nepalese women.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.