2018
DOI: 10.24854/jps.v4i1.517
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Metode Sintetik dengan Token Economy Guna Meningkatkan Kemampuan Speechreading Anak Tunagrahita Dengan Gangguan Pendengaran

Abstract: <p>Salah satu kemampuan yang perlu dikembangkan pada anak tuna ganda yang masih dapat memanfaatkan sisa pendengarannya untuk berkomunikasi adalah <em>speechreading,</em> yaitu kemampuan untuk memahami lawan bicara dengan melihat gerak bibir, ekspresi wajah serta gestur tubuh lawan bicaranya. Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah penggunaan pendekatan sintetik bahasa disertai dengan <em>token economy</em> dapat meningkatkan kemampuan <em>speechreading</em> pada … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Seorang anak dikatakan menyandang tunagrahita bila perkembangan dan pertumbuhan mentalnya terbelakang dibandingkan dengan anak normal yang sebaya, sehingga memerlukan pendidikan khusus, latihan khusus, bimbingan khusus supaya mentalnya dapat berkembang seoptimal mungkin (Fauziyah et al, 2021;Sutinah, 2019). Anak tunagrahita mempunyai karakteristik fisik seperti anak normal, hanya sedikit mengalami keterlambatan dalam kemampuan motorik (Saragih et al, 2019;Trianisa et al, 2018). Selain itu kondisi mata dan tangan anak kurang optimal, sehingga mengalami masalah dalam melakukan gerakan yang melibatkan motorik halus terutama untuk melakukan gerakan yang sederhana seperti melipat jari, menggengam, memegang, menempel, ataupun menulis.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Seorang anak dikatakan menyandang tunagrahita bila perkembangan dan pertumbuhan mentalnya terbelakang dibandingkan dengan anak normal yang sebaya, sehingga memerlukan pendidikan khusus, latihan khusus, bimbingan khusus supaya mentalnya dapat berkembang seoptimal mungkin (Fauziyah et al, 2021;Sutinah, 2019). Anak tunagrahita mempunyai karakteristik fisik seperti anak normal, hanya sedikit mengalami keterlambatan dalam kemampuan motorik (Saragih et al, 2019;Trianisa et al, 2018). Selain itu kondisi mata dan tangan anak kurang optimal, sehingga mengalami masalah dalam melakukan gerakan yang melibatkan motorik halus terutama untuk melakukan gerakan yang sederhana seperti melipat jari, menggengam, memegang, menempel, ataupun menulis.…”
Section: Pendahuluanunclassified