Metode Demonstrasi Sadari Terhadap Kemampuan Melakukan Sadari Pada Wanita Usia Subur

Abstract

Kanker payudara memiliki prevalensi tertinggi di Indonesia yang menyerang para perempuan yang berkisar usia 20-40 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa masih rendahnya kemampuan wanita usia subur dalam melakukan SADARI agar terhindar dari kanker payudara. Salah satu cara untuk mencegah kanker payudara adalah dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) yang bisa dilakukan secara pribadi agar mengetahui gejala- gejala kanker payudara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan dengan metode demonstrasi terhadap kemampuan wanita usia subur dalam melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dalam upaya deteksi dini kanker payudara. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian pre experiment design dengan jenis yang digunakan adalah One Group Pretest Postest. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Purposive Sampling dengan jumlah sampel 26 orang. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Analisa data menggunakan uji willcoxon match paired test. Penelitian ini menujukkan bahwa sebelum diberikan pendidikan kesehatan dengan demonstrasi wanita usia subur di Desa Resun Kecamatan Lingga Utara masih memiliki kemampuan cukup 62,9% dalam melakukan SADARI. Setelah diberikan pendidikan kesehatan dengan perlakuan berupa demonstrasi wanita usia subur memiliki kemampuan baik dalam melakukan SADARI yaitu 80,8%. Dari hasil uji statistik kemampuan sebelum dan setelah pendidikan kesehatan diperoleh nilai p= 0.000 (p

Effect of health education using demonstration media for breast self-examination motivation for women in preventing breast cancer

“…Health education is an activity that is planned to influence others to change unhealthy or unhealthy behavior into healthy behavior [6]. In addition, the theory states that the success of training is influenced by several things, including age, education level, level of work, customs, community trust, and availability of time in the community [1]. All respondents are of productive age and easily accept the given stimulus.…”

“…A survey conducted by the world health organization said that 8-9 percent of women experience breast cancer. It makes breast cancer the most common type in women after cervical cancer [1]. Indonesia has a breast cancer rate of 42.1 people per 100,000, with an average death from cancer of 17 people per 100,000 [2].…”

Edukasi Pentingnya Sadari (Pemeriksaan Payudara Sendiri) Untuk Deteksi Dini Kanker Payudara

“…Penelitian lain yang dilakukan di Desa Resun, Lingga Utara, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau, mengenai edukasi kesehatan menggunakan metode demonstrasi terhadap kemampuan wanita usia subur dalam melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) untuk deteksi dini kanker payudara menunjukkan bahwa pelaksanaan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) memiliki dampak positif terhadap peningkatan kemampuan wanita usia subur dalam mendeteksi kanker payudara (Hastuti et al, 2020). Penelitian pendukung lain yang dilakukan terhadap mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara, yang fokus pada pengetahuan dan sikap terkait kanker payudara, juga menunjukkan adanya Copyright: Wita Solama, Risa Devita, Sri Handayani, Rhipiduri Rivanica Neni Riyanti, Meita Hipson peningkatan pengetahuan dan sikap setelah pemberian penyuluhan kanker payudara dibandingkan dengan sebelumnya (Azzubaidi & Sugiharto, 2020).…”

Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Booklet dan Metode Demonstrasi terhadap Pengetahuan dan Kemampuan Remaja Putri Melakukan Praktik Sadari di Daerah Pedesaan

“…Sejalan dengan penelitian Naimah & Mukhoirotin, (2021) dimana sebelum diberikan pendidikan kesehatan sebagian besar responden memiliki kemampuan pada tingkat kurang dalam melakukan praktik SADARI yaitu sebanyak 21 responden (70%). Sejalan juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Hastuti et al, (2020) dimana sebelum diberikan pendidikan kesehatan 69,2% responden memiliki kemampuan pada tingkat kurang dalam praktik SADARI. Penelitian ini juga didukung dengan hasil penelitian Zuliawati, (2020) dimana sebanyak 71,4% responden berada pada tingkat tidak mampu dalam melakukan praktik SADARI.…”