2020
DOI: 10.52657/jfk.v6i1.645
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Menurunkan Kecemasan Belajar Santri Baru Melalui Bimbingan Dan Konseling

Abstract: This research intend to describe about anxiety experienced by the new students of Islamic Boarding School Al-Hadi Pekalongan. The scope of this research there are objective anxiety and neurotic anxiety. The method who used inthis research is Qualitative Descriptive and using Miles and Huberman’s data analysis techniques. This research shows that the new student of Islamic Boarding School Al-Hadi Pekalongan have free floating neurotic anxiety. In this case, student revealed that himself often experienced anxiet… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2

Citation Types

0
0
0
6

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(6 citation statements)
references
References 2 publications
0
0
0
6
Order By: Relevance
“…Jannah (2013) menyatakan kecemasan terjadi apabila seseorang sedang menghadapi situasi yang tampak berada diluar kendali mereka maka mengakibatkan perasaan tidak berdaya untuk mengendalikan apa yang terjadi Menurut Holtum kecemasan ini ditandai oleh rasa khawatir tentang bahaya yang tidak terduga pada masa depan dimana keadaan emosional negatif ini ditandai adanya firasat dan somatik ketegangan, seperti hati berdetak kencang, berkeringat, serta kesulitan bernapas (Sa'adah, 2020). Menurut Ghufron dan Risnawati kecemasan merupakan pengalaman subjektif yang tidak menyenangkan mengenai kekhawatiran atau ketegangan berupa perasaan cemas, tegang, dan emosi yang dialami oleh seseorang (Hudayana et al, 2020). Kecemasan terjadi sebagai dampak adanya ancaman terhadap harga diri dan identitas diri keberadaan individu (Rustan & Hasriani, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 3 more Smart Citations
“…Jannah (2013) menyatakan kecemasan terjadi apabila seseorang sedang menghadapi situasi yang tampak berada diluar kendali mereka maka mengakibatkan perasaan tidak berdaya untuk mengendalikan apa yang terjadi Menurut Holtum kecemasan ini ditandai oleh rasa khawatir tentang bahaya yang tidak terduga pada masa depan dimana keadaan emosional negatif ini ditandai adanya firasat dan somatik ketegangan, seperti hati berdetak kencang, berkeringat, serta kesulitan bernapas (Sa'adah, 2020). Menurut Ghufron dan Risnawati kecemasan merupakan pengalaman subjektif yang tidak menyenangkan mengenai kekhawatiran atau ketegangan berupa perasaan cemas, tegang, dan emosi yang dialami oleh seseorang (Hudayana et al, 2020). Kecemasan terjadi sebagai dampak adanya ancaman terhadap harga diri dan identitas diri keberadaan individu (Rustan & Hasriani, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Beberapa siswa terkadang menyikapi proses pembelajaran sebagai permasalahan dalam hidupnya, pemahaman yang dijelaskan terkadang dipahami keliru sehingga dalam proses belajar terdapat rasa takut, cemas, khawatir, tegang yang dialami oleh siswa dalam proses belajar salah satu faktor yang dapat menyebabkan rasa cemas adalah banyaknya tugas sekolah yang menjadi beban oleh siswa dan menimbulkan rasa stres (Widodo et al, 2017;Hudayana, 2020). Stres yang disebabkan tekanan umumnya menyebabkan kecemasan belajar dalam situasi tertentu.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 2 more Smart Citations
“…Menurut (Suranata & Prakoso, 2020 Menurut Kartika (2020) dalam penelitiannya yang dilakukan kepada 161 siswa di SMA kabupaten Sardangun, faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan ada 4, yaitu (1) faktor pribadi meliputi kepribadian,keadaan ekonomi,gaya hidup dan lain-lain dalam kategori sedang (74,53%), (2) faktor keluarga dalam kategori sedang (52,17), (3) faktor sosial dalam kategori rendah (52,80%), (4) faktor kelembagaan berada dalam kategori sedang (85,09%). Kecemasan belajar adalah rasa takut, tegang, dan cemas yang dialami individu ketika sedang belajar (Hudayana et al, 2020). Kecemasan belajar ini merupakan hal yang wajar dirasakan oleh siswa contoh cemas dalam menghadapi ujian apalagi saat pandemi ini semua kegiatan rata-rata dilakukan secara daring, seperti pembelajaran dan ujian, siswa yang belum mengerti tentang pelajaran yang diberikan akan lebih cemas, adanya kecemas untuk mengerjakan ujian yang akan diberikan oleh guru.…”
unclassified