Penggunaan Gadget dan Media sosial saat ini tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat menyebabkan adanya adiksi gadget dan media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab apakah fenomena adiksi gadget dan media sosial merupakan kenyataan saintifik atau tidak di Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dengan survei kepada 1312 responden. Sebelum kuesioner disebarkan, dilakukan uji validitas Pearson Product Momen dan uji reliabilitas dengan Cronbach’s Alpha dan hasilnya menunjukan bahwa seluruh pertanyaan pada kuesioner valid dan reliable. Berdasarkan hasil survei, 42.45% responden mengalami kecanduan ringan, 10.82% responden mengalami kecanduan level sedang, dan 0.38% responden mengalami kecanduan yang sangat kuat terhadap gadget. Sedangkan hasil untuk adiksi media sosial, 37.50% responden mengalami kecanduan ringan, 7.85% responden mengalami kecanduan level sedang, dan 0.38% responden mengalami kecanduan yang sangat kuat terhadap media sosial. Dilihat dari sisi filsafat ilmu, Adiksi Gadget dan social media dikatakan sains dan bukan pseudo sains karena telah memenuhi ciri sains yaitu logis, empiris, dan dapat difalsifikasi. Sehingga perlu perhatian khusus dari masyarakat akan adanya adiksi gadget dan media social ini, agar adiksi ini dapat diantisipasi dan gejala-gejala yang ditimbulkan dapat diminimalisir.