2012
DOI: 10.18196/aiijis.2012.0004.35-45
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Mengkaji Kembali Konsumsi Umat Sebuah Rekonstruksi Interdisipliner terhadap Gaya Hidup Nabi

Abstract: Muslim dan mencoba merekonstruksi perspektif Islam tentang konsumsi. Dengan merujuk kepada biografi Nabi Muhammad Saw, penulis beranggaan bahwa memang terdapat kisah-kisah kenabian yang mengajarkan bagaimana seorang Muslim bertindak dalam kehidupan mereka sehari, tetpai perspektif Islam tentang konsumsi harus didiskusikan secara kritis dengan menggunakan pendekatan interdisipliner dalam ilmu-ilmu humaniora dan sosial. Penulis juga berkesimpulan bahwa penggunaan ilmu-ilmu sosial modern, baik yang religius maupu… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
1
0
1

Year Published

2020
2020
2022
2022

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
1
Order By: Relevance
“…Padahal menurut Indra Djati Sidi, mantan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah bahwa indeks objektifitas UN SMA bidang Matematika IPA hanya 0,383 (dari maksimum 1), sedang untuk Bahasa Inggris Cuma 0,411. Jadi meski angka lulus nasional mencapai 93,5 % dengan rerata nilai 7,31, tetapi sudah rahasia umum, bahwa itu hasil bohong-bohongan yang dilakukan secara sistemik oleh pemerintah daerah, dinas pendidikan setempat dan para guru (Amhar, 2012).…”
Section: Memprioritaskan Hasil Mencetak Generasi Permisifunclassified
“…Padahal menurut Indra Djati Sidi, mantan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah bahwa indeks objektifitas UN SMA bidang Matematika IPA hanya 0,383 (dari maksimum 1), sedang untuk Bahasa Inggris Cuma 0,411. Jadi meski angka lulus nasional mencapai 93,5 % dengan rerata nilai 7,31, tetapi sudah rahasia umum, bahwa itu hasil bohong-bohongan yang dilakukan secara sistemik oleh pemerintah daerah, dinas pendidikan setempat dan para guru (Amhar, 2012).…”
Section: Memprioritaskan Hasil Mencetak Generasi Permisifunclassified
“…Consumption must be carried out in balance (at-tawazun), not stingy but not extravagant (tabdhir) nor superfluous (israf) in order to get benefits (maslahah) and avoid destruction (mafsadah) (Hasan, 2018). If it is seen from prophetic point of view, the Prophet Muhammad Saw, as an example of Muslims and especially Gayonese people, shows a simplicity in his daily consumption (Sahidah, 2012) including carrying out a marriage contract when he married his wives.…”
Section: Bersikêmëlên Fastabiqul Khairat (Competing To Do Good Deeds)mentioning
confidence: 99%