2017
DOI: 10.14421/jpai.2016.131-03
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Mengintegrasikan Nilai-Nilai Anti Korupsi Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Menengah Atas

Abstract: This paper discusses the anti-corruption values which are supposed to provide a solution to the problems of crime of corruption that are befalling the nation. The research aimed to describe and integrate anticorruption values into subjects of Islamic Education in High School. This is done because the subjects of Islamic Education in High School has a strategic role in achieving the goals of national education which is then internalized into the psyche of learners. The approach used is qualitatively using liter… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2
1

Citation Types

0
5
0
9

Year Published

2019
2019
2023
2023

Publication Types

Select...
7

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 13 publications
(14 citation statements)
references
References 0 publications
0
5
0
9
Order By: Relevance
“…Di tengah situasi bangsa yang semakin karut marut dan menghadapi krisis moral, sepertinya masalah korupsi, kolusi, dan nepotisme yang masih merajalela, penanaman karakter "jujur" kepada siswa diharapkan dapat menjadi sinyal perubahan bagi terwujudnya generasi emas Indonesia di masa depan. Kejujuran adalah nilai yang bersifat esensial sebagai landasan utama dalam penegakan integritas seseorang (Taja & Aziz, 2017). Di tingkat sekolah, maraknya kasus kecurangan Ujian Nasional (sebelum UN dihapus) menunjukkan betapa miskinnya integritas siswa, oknum guru, dan oknum lain yang terkait.…”
Section: Gambar 4 Tingkat Pembiasaan Karakterunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Di tengah situasi bangsa yang semakin karut marut dan menghadapi krisis moral, sepertinya masalah korupsi, kolusi, dan nepotisme yang masih merajalela, penanaman karakter "jujur" kepada siswa diharapkan dapat menjadi sinyal perubahan bagi terwujudnya generasi emas Indonesia di masa depan. Kejujuran adalah nilai yang bersifat esensial sebagai landasan utama dalam penegakan integritas seseorang (Taja & Aziz, 2017). Di tingkat sekolah, maraknya kasus kecurangan Ujian Nasional (sebelum UN dihapus) menunjukkan betapa miskinnya integritas siswa, oknum guru, dan oknum lain yang terkait.…”
Section: Gambar 4 Tingkat Pembiasaan Karakterunclassified
“…Disiplin dianggap sebagai wujud awal kesadaran bela negara (Suriata, 2019) yang penerapannya di sekolah melalui berbagai kegiatan seperti: berlatih baris-berbaris, dan mengecek kerapian ala militer (Wijayanto & Marzuki, 2018). Karakter disiplin dapat menjadi modal penting untuk mendorong keberhasilan setiap orang melalui ketekunan dan konsistensi untuk terus mengembangkan potensi dirinya (Taja & Aziz, 2017).…”
Section: Gambar 4 Tingkat Pembiasaan Karakterunclassified
“…Nilai-nilai dasar anti korupsi merupakan sikap dasar yang harus dimiliki dan diterapkan oleh setiap individu agar dapat terhindar dari korupsi. Nilai adalah suatu hal yang membutuhkan penghayatan untuk dikehendaki dan tidak dikehendaki serta sangat bermanfaat bagi manusia tentang sesuatu hal yang baik dan buruk, benar dan salah, serta indah dan tidak indah (Taja & Aziz, 2016).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Jujur Jujur dapat didefinisikan sebagai lurus hati, tidak berbohong, dan tidak curang. Jujur adalah salah satu sifat yang sangat penting bagi kehidupan mahasiswa, tanpa sifat jujur mahasiswa tidak akan dipercaya dalam kehidupan sosialnya (Sugono, 2008 (Taja & Aziz, 2016).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…In Indonesia, anti-corruption education has been widely integrated into various scientific fields, such as PAI, Civics, Mathematics, Architecture, and so on (Fitra, 2015), (Sutrisno, 2017). Integration of PAK and PAI itself has been widely implemented; Rasyidi has been analyzing the anti-corruption education content in PAI (Rasyidi, 2015), Nadri Taja and Helmi Aziz integrated anticorruption values in PAI learning at senior high school (Taja, Nadri dan Aziz, 2016), Luqman Hakim integrated Anti-Corruption in the PAI Curriculum (Hakim, 2012), Kasinyo Harto who discussed religious-based anti-corruption education (Harto, 2014), Harmanto developed PAK through school culture based on Islam (Harmanto, 2012), and so on. However, none of these studies have followed Kong's recommendations in using new approaches, especially neuroscience as in this study.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%