The platform will undergo maintenance on Sep 14 at about 7:45 AM EST and will be unavailable for approximately 2 hours.
2017
DOI: 10.23887/team.vol2.2017.214
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Mendaki Gunung yang Disucikan: Perspektif Pariwisata, Lingkungan, dan Kebudayaan

Abstract: AbstrakPersoalan pendakian gunung suci dalam perspektif pariwisata, lingkungan, dan kebudayaan. Karenanya bidang ini sangat dekat dengan kajian pariwisata (tourism studies), kajian lingkungan (environment studies), dan kajian budaya (cultural studies). Aspek kesucian suatu gunung dalam tema ini dimaksudkan untuk menjaga aspek kebudayaan dari persoalan yang dibahas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif melalui analisis data yang dikumpulkan melalui observasi, dokumentasi dan w… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Danau Batur adalah danau terbesar di Provinsi Bali. Mengingat pentingnya arti dan peranan Danau Batur dan lingkungannya secara kultural, ekonomis dan ekologis, maka sejak tahun 2012, UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) menetapkan kawasan Danau Batur sebagai salah satu segmen warisan budaya dunia (World Cultural Landscape) di Bali (Batur Global Geopark, n.d.;Mudana et al, 2018). Tujuan dari penetapan ini adalah untuk memberikan perlindungan terhadap keberadaan Danau Batur dan kehidupan masyarakat di sekitarnya dan masyarakat subak di hilir, serta untuk pengembangan pariwisata yang berbasis kearifan lingkungan (Tri Hita Karana) guna mendukung pembangunan Bali secara berkelanjutan.…”
unclassified
See 1 more Smart Citation
“…Danau Batur adalah danau terbesar di Provinsi Bali. Mengingat pentingnya arti dan peranan Danau Batur dan lingkungannya secara kultural, ekonomis dan ekologis, maka sejak tahun 2012, UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) menetapkan kawasan Danau Batur sebagai salah satu segmen warisan budaya dunia (World Cultural Landscape) di Bali (Batur Global Geopark, n.d.;Mudana et al, 2018). Tujuan dari penetapan ini adalah untuk memberikan perlindungan terhadap keberadaan Danau Batur dan kehidupan masyarakat di sekitarnya dan masyarakat subak di hilir, serta untuk pengembangan pariwisata yang berbasis kearifan lingkungan (Tri Hita Karana) guna mendukung pembangunan Bali secara berkelanjutan.…”
unclassified
“…Bentang alam seperti ini menjadi satu kesatuan sebagai sebuah landscape budaya yang sangat potensial dikembangkan sebagai destinasi wisata budaya (Adhika & Putra, 2021). Pertumbuhan kawasan sekitar Danau Batur saat ini ditandai dengan adanya peningkatan perkembangan kegiatan fisik dan non fisik yang tentunya akan menimbulkan berbagai dampak baik positif maupun negatif bagi kawasan tersebut (Handayani et al, 2015;Kawer et al, 2019;Mudana et al, 2018;Nada et al, 2018;Pamularsih, 2020;Sukmawati et al, 2019;Wiramatika et al, 2021). Kegiatan-kegiatan mulai tumbuh seperti pertanian di pinggir danau, perikanan yang menggunakan keramba jaring apung di perairan danau, dan permukiman seperti perumahan, perkantoran serta berbagai kegiatan pariwisata, peribadatan dan kegiatankegiatan lainnya.…”
unclassified