Abstract:AbstrakPersoalan pendakian gunung suci dalam perspektif pariwisata, lingkungan, dan kebudayaan. Karenanya bidang ini sangat dekat dengan kajian pariwisata (tourism studies), kajian lingkungan (environment studies), dan kajian budaya (cultural studies). Aspek kesucian suatu gunung dalam tema ini dimaksudkan untuk menjaga aspek kebudayaan dari persoalan yang dibahas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif melalui analisis data yang dikumpulkan melalui observasi, dokumentasi dan w… Show more
“…Danau Batur adalah danau terbesar di Provinsi Bali. Mengingat pentingnya arti dan peranan Danau Batur dan lingkungannya secara kultural, ekonomis dan ekologis, maka sejak tahun 2012, UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) menetapkan kawasan Danau Batur sebagai salah satu segmen warisan budaya dunia (World Cultural Landscape) di Bali (Batur Global Geopark, n.d.;Mudana et al, 2018). Tujuan dari penetapan ini adalah untuk memberikan perlindungan terhadap keberadaan Danau Batur dan kehidupan masyarakat di sekitarnya dan masyarakat subak di hilir, serta untuk pengembangan pariwisata yang berbasis kearifan lingkungan (Tri Hita Karana) guna mendukung pembangunan Bali secara berkelanjutan.…”
unclassified
“…Bentang alam seperti ini menjadi satu kesatuan sebagai sebuah landscape budaya yang sangat potensial dikembangkan sebagai destinasi wisata budaya (Adhika & Putra, 2021). Pertumbuhan kawasan sekitar Danau Batur saat ini ditandai dengan adanya peningkatan perkembangan kegiatan fisik dan non fisik yang tentunya akan menimbulkan berbagai dampak baik positif maupun negatif bagi kawasan tersebut (Handayani et al, 2015;Kawer et al, 2019;Mudana et al, 2018;Nada et al, 2018;Pamularsih, 2020;Sukmawati et al, 2019;Wiramatika et al, 2021). Kegiatan-kegiatan mulai tumbuh seperti pertanian di pinggir danau, perikanan yang menggunakan keramba jaring apung di perairan danau, dan permukiman seperti perumahan, perkantoran serta berbagai kegiatan pariwisata, peribadatan dan kegiatankegiatan lainnya.…”
Batur lake is one of the lakes designated as world cultural heritage considering the importance and role of Batur lake and its environment culturally, economically and ecologically. Various activities from various sectors grow around Batur lake which could change the land use and have a negative impact on the panorama of the lake. Therefore, this study aims to determine the boundary of Batur lake viewed from the development of water level rise to describe the suitability of land use in the Batur lake border, as well as to develop strategies for land use mismatches that occur. Data were collected through primary and secondary surveys. Statistical-descriptive analysis techniques in the form of data processing digitization with geospatial information systems and land use evaluations were carried out based on land suitability analysis, followed by comparing existing land use with the direction of activities in related regulations. Results shows the direction of land suitability on Batur lake border, are the buffer area and the development of annual plants. The land cover ratio of each direction is still in accordance with the maximum limit. In addition, there are land uses that are not suitable, such as plantation agriculture and non-annual crops, as well as trade and services, in the form of tourism accommodation.
“…Danau Batur adalah danau terbesar di Provinsi Bali. Mengingat pentingnya arti dan peranan Danau Batur dan lingkungannya secara kultural, ekonomis dan ekologis, maka sejak tahun 2012, UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) menetapkan kawasan Danau Batur sebagai salah satu segmen warisan budaya dunia (World Cultural Landscape) di Bali (Batur Global Geopark, n.d.;Mudana et al, 2018). Tujuan dari penetapan ini adalah untuk memberikan perlindungan terhadap keberadaan Danau Batur dan kehidupan masyarakat di sekitarnya dan masyarakat subak di hilir, serta untuk pengembangan pariwisata yang berbasis kearifan lingkungan (Tri Hita Karana) guna mendukung pembangunan Bali secara berkelanjutan.…”
unclassified
“…Bentang alam seperti ini menjadi satu kesatuan sebagai sebuah landscape budaya yang sangat potensial dikembangkan sebagai destinasi wisata budaya (Adhika & Putra, 2021). Pertumbuhan kawasan sekitar Danau Batur saat ini ditandai dengan adanya peningkatan perkembangan kegiatan fisik dan non fisik yang tentunya akan menimbulkan berbagai dampak baik positif maupun negatif bagi kawasan tersebut (Handayani et al, 2015;Kawer et al, 2019;Mudana et al, 2018;Nada et al, 2018;Pamularsih, 2020;Sukmawati et al, 2019;Wiramatika et al, 2021). Kegiatan-kegiatan mulai tumbuh seperti pertanian di pinggir danau, perikanan yang menggunakan keramba jaring apung di perairan danau, dan permukiman seperti perumahan, perkantoran serta berbagai kegiatan pariwisata, peribadatan dan kegiatankegiatan lainnya.…”
Batur lake is one of the lakes designated as world cultural heritage considering the importance and role of Batur lake and its environment culturally, economically and ecologically. Various activities from various sectors grow around Batur lake which could change the land use and have a negative impact on the panorama of the lake. Therefore, this study aims to determine the boundary of Batur lake viewed from the development of water level rise to describe the suitability of land use in the Batur lake border, as well as to develop strategies for land use mismatches that occur. Data were collected through primary and secondary surveys. Statistical-descriptive analysis techniques in the form of data processing digitization with geospatial information systems and land use evaluations were carried out based on land suitability analysis, followed by comparing existing land use with the direction of activities in related regulations. Results shows the direction of land suitability on Batur lake border, are the buffer area and the development of annual plants. The land cover ratio of each direction is still in accordance with the maximum limit. In addition, there are land uses that are not suitable, such as plantation agriculture and non-annual crops, as well as trade and services, in the form of tourism accommodation.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.