2019
DOI: 10.25139/jmnegara.v3i1.1459
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Mempolitisasi Ruang Virtual: Posisi Warga-Net dalam Praktik Demokrasi Digital di Indonesia

Abstract: ABSTRAKSebuah agensi global, WeAreSocial melansir jumlah pengguna internet di Indonesia yang mencapai 150 juta jiwa di awal tahun 2019. Kehadiran internet yang mulanya hanya dianggap sebagai medium pengantar pesan, menjadi semakin kompleks ketika publik menggunakan Internet sebagai ruang alternatif dalam menyampaikan gagasan (Dahlberg, 2001). Kemajuan Internet seolah mampu menciptakan ruang politik yang tanpa sekat, tanpa pengawasan. Beberapa gerakan kolektif yang lahir dari aktifnya pengguna internet di Indon… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
8
0
12

Year Published

2020
2020
2024
2024

Publication Types

Select...
4
1

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 11 publications
(20 citation statements)
references
References 6 publications
(8 reference statements)
0
8
0
12
Order By: Relevance
“…Model promosi jaringan ini dianggap memiliki daya jangkau yang lebih luas untuk mewacanakan kebebasan, otonomi, kreativitas, dan kolaborasi politik para pengguna jejaring media sosial dibandingkan media konvensional (Lim, 2003;Hill & Sen, 2007). Faktual, tren keterlibatan politik publik telah bergeser secara signifikan dari bentuk partisipasi politik konvensional ke bentuk partisipasi politik berciri jejaring virtual (Fatah & Fatanti, 2019;Leiliyanti, Diyantari, & Irawaty, 2017).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Model promosi jaringan ini dianggap memiliki daya jangkau yang lebih luas untuk mewacanakan kebebasan, otonomi, kreativitas, dan kolaborasi politik para pengguna jejaring media sosial dibandingkan media konvensional (Lim, 2003;Hill & Sen, 2007). Faktual, tren keterlibatan politik publik telah bergeser secara signifikan dari bentuk partisipasi politik konvensional ke bentuk partisipasi politik berciri jejaring virtual (Fatah & Fatanti, 2019;Leiliyanti, Diyantari, & Irawaty, 2017).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…ROL juga berupaya melakukan teknik framing melalui logika dan teknik branding, seperti melakukan perubahan atas citra ideologis PS (yang dikenal 'temperamental' dan 'emosional') menjadi sosok yang 'populis,' 'humble,' 'lembut,' 'demokratis,' dan 'berwatak sipil' sebagai strategi adaptasi citra diri PS dengan selera pemilih, terutama terkait dengan gagasan keadilan, demokrasi, dan keberpihakan kepada rakyat. Sebab, syarat populisme dan popularitas pimpinan harus dijaga sebagai 'brand differentiation' (sikap, karakter atau gaya komunikasi) yang menjadi menu khas strategi personal branding (Fatah & Fatanti, 2019;Krouwel, 2003;Lupitasari, 2014;Prakoso, 2016;Qeis, 2016;Sampedro, 2011).…”
Section: Make Moral Judgementunclassified
“…The information shared by bot accounts that are supported by existing social media algorithms means that people only receive partial information that is similar to their preferences and values. Therefore, the reality is not intact, and it is as if the activities of the opposing party always make them lose and be threatened (Hellden & Gulliksen, 2017;Zainal & Megasari, 2019).…”
Section: Bot Account As a Barrier For The Actualization Of Deliberatimentioning
confidence: 99%
“…Through cyber netizens can openly argue, express, and criticize government policy or other issues. Those supports can be categorized as citizen journalism whose people act as informants, spreaders, and respondents (Fatah & Fatanti, 2019). Fatah and Fatanti (2019) also states that digital democracy evolution has begun since Prita's issue about her complaint to Omni hospital service in 2009.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%
“…Those supports can be categorized as citizen journalism whose people act as informants, spreaders, and respondents (Fatah & Fatanti, 2019). Fatah and Fatanti (2019) also states that digital democracy evolution has begun since Prita's issue about her complaint to Omni hospital service in 2009. Another case which has big response from netizens is KPK scandal, Cicak VS Buaya, in the same year.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%