Memahami Perilaku Stakeholders Indonesia Dalam Adopsi Ifrs: Tinjauan Aspek Kepentingan, Bahasa, Dan Budaya

Abstract

This study examines the dynamics of the implementation of IFRS in Indonesia and challenges faced by its stakeholders by using interpretive-qualitative research paradigm. In-depth interviews Keywords: IFRS, PSAK, language, culture, Indonesia AbstrakStudi ini mengkaji dinamika implementasi IFRS di Indonesia beserta tantangan-tantangan yang dihadapi oleh para pihak yang berkepentingan (stakeholders) dengan menggunakan paradigma penelitian interpretif-kualitatif. Wawancara mendalam, observasi, dan analisis dokumen digunakan selama proses pengumpulan data untuk kemudian hasilnya ditinjau silang melalui proses triangulasi. Secara lebih khusus, studi ini berusaha mengidentifikasi problematika yang muncul dalam implementasi tersebut dan bagaimana respons para stakeholders selama ini. Penulis berharap temuan yang diperoleh dapat memperkaya literatur tentang keterkaitan antara akuntansi, budaya, bahasa, dan kepentingan pihak-pihak yang terlibat di dalamnya dalam konteks negara berkembang, 1 Kedua penulis memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada dua (2) reviewer dan chief editor JAKI serta peserta SNA 17 di Mataram atas masukan yang telah diberikan untuk tulisan ini pada versi draft sebelumnya.

Akuntansi Sektor Publik Dalam Potret Khazanah Budaya Melayu

“…Padahal belum tentu segala sesuatu yang diadopsi dari lingkungan luar Indonesia sudah pasti match dan relevance dalam pelaksanannya. Efferin & Rudiawarni (2014) menyatakan bahwa Adopsi IFRS merupakan suatu bentuk regulasi yang tentunya terkait dengan beberapa kepentingan. Kepentingan tersebut terkait dengan konsekuensi yang akan diterima pengguna, atas pembentukan dari suatu regulasi.…”

Sulam Kerawang Gayo: Budaya Lokal, Bernilai Karakter dan Sebagai Identitas Bangsa

“…Kerawang Gayo juga masuk kedalam bagian budaya intangible cultural heritage. Beberapa aspek sebuah budaya itu dikatakan intangible atau takbenda antara lain: (1) konsep mengenai benda itu, (2) pelambangan yang diwujudkan melalui benda yang dimaksud, (3) kebermaknaan yang berkaitan dengan fungsi atau kegunaannya, (4) isi pesan yang terkandung didalamnya, (5) teknologi dalam pembuatannya, dan (6) pola tingkah laku terkait dengan pemanfaatan benda tersebut (Sedyawati, 2007;Sujoko Efferin, 2014).…”

Empirical evidence of IFRS studies in Indonesia

“…Table 3 shows that the topics are dominated by the quality of financial statements, 45% (e.g. Margaretta & Soepriyanto, 2012;Suprihatin & Tresnaningsih, 2013), IFRS articles on investors and capital markets are 13% (Margaret & Hidayat, 2016;Putri et al, 2012;Sanjaya & Barus, 2017;Sun et al, 2014), IFRS articles with fair value topic are 13% (Ariyanto et al, 2012;Kurniawati, 2013;Novianti, 2011;Sukendar, 2012) IFRS articles with audit topics are 6% (Cahyonowati, 2012;Shonhadji, 2012), the company performance topics are 6% (Pranata & Pujiati, 2015;Sari & Murni, 2016) and IFRS articles with other topics are 14% (Efferin & Rudiawarni, 2014;Panggabean, 2010;Sukendar, 2014). Two IFRS research topics that have increased from first to second phase adoption are topics quality of financial statements and company performance.…”

“…Evans et al (2005) stated that differences in culture and language can be obstacles in the application of international accounting standards. Efferin and rudiawarni (2014) analyzed the obstacles of IFRS implementation in Indonesia from the regulators, auditors, corporate accountants, accounting learning and users of financial statements perspective. Limited resources are a problem faced by regulators.…”