2019
DOI: 10.33087/jiubj.v19i3.762
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Melayu dan Sriwijaya: Tinjauan Tentang Hubungan Kerajaan–kerajaan di Sumatera pada Zaman Kuno

Abstract: This paper discusses the issue of the relationship of the Melayu kingdom with other kingdoms on the island of Sumatra in ancient times, especially with the Srivijaya kingdom. This prob this paper discusses the issue of the relationship between the Malay kingdom and other kingdoms on the island of Sumatra in ancient times, especially with the Srivijaya kingdom. This issue is considered important because until now there are still many issues that provoke debate, especially regarding the existence of the two king… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
1
0
1

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(4 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
1
Order By: Relevance
“…Sriwijaya diakui sebagai kerajaan maritim terbesar di nusantara (Taim, 2013); Rachmad, 2019;Nurrohim, 2020), dengan banyaknya pedagang asing dari Arab, India, dan Tiongkok yang singgah melalui (Rahim, 2019), Sriwijaya juga demikian dikenal sebagai salah satu lokasi terpenting di Asia Tenggara untuk mempelajari dan mengajar agama Buddha Sansekerta. Hasil, banyak biksu dari luar Sriwijaya yang berkunjung, dan tak terbayangkan kalau ke sana adalah organisasi kemasyarakatan selain agama Budha yang ada di pusat Sriwijaya, seperti Islam, Hindu, dan agama lokal lainnya.…”
Section: Hasil Penelitianunclassified
“…Sriwijaya diakui sebagai kerajaan maritim terbesar di nusantara (Taim, 2013); Rachmad, 2019;Nurrohim, 2020), dengan banyaknya pedagang asing dari Arab, India, dan Tiongkok yang singgah melalui (Rahim, 2019), Sriwijaya juga demikian dikenal sebagai salah satu lokasi terpenting di Asia Tenggara untuk mempelajari dan mengajar agama Buddha Sansekerta. Hasil, banyak biksu dari luar Sriwijaya yang berkunjung, dan tak terbayangkan kalau ke sana adalah organisasi kemasyarakatan selain agama Budha yang ada di pusat Sriwijaya, seperti Islam, Hindu, dan agama lokal lainnya.…”
Section: Hasil Penelitianunclassified
“…Sriwijaya is recognized as the archipelago's largest maritime empire (Taim, 2013); (Rachmad, 2019); (Nurrohim, 2020), with numerous foreign traders from Arabia, India, and China stopping through and Sriwijaya is also malay buddhist kingdom in Sumatera (Rahim, 2019). Sriwijaya is also known as one of Southeast Asia's most important locations for learning Buddhism and teaching Sanskrit.…”
Section: Multiculturalism In Sriwijaya Empirementioning
confidence: 99%
“…Berita-berita dari Cina maupun catatan perjalanan I-tsing menjelaskan bahwa Sriwijaya merupakan kerajaan yang bercorak agama Buddha. Sriwijaya menjadi pusat pembelajaran agama Buddha, dengan pendeta Buddha yang sangat terkenal yaitu Syakiyakirti (5), (6). Berbagai tinggalan budaya masa lalu yang berkaitan dengan keagamaan ini banyak ditemukan di bekas wilayahnya baik berupa arca-arca dan candi-candi seperti yang terdapat di situs candi Bumiayu di Sumatera Selatan dan candi Muaro Jambi di Jambi yang berasal dari sekitar abad ke 9-12 M. Selain peninggalan yang berupa arca, candi, dan prasasti juga didukung oleh berita dari Cina, yaitu kisah perjalanan I Tsing pada abad VIII M yang singgah di Sriwijaya.…”
Section: A Nilai-nilai Pendidikan Karakter Kerajaan Sriwijayaunclassified