ABSTRAKPengukuran Hb darah umumnya menggunakan metode invasif, namun metode ini memiliki beberapa kekurangan, di antaranya kurang efisien dan kurang ramah bagi pasien yang takut dengan jarum suntik. Banyak penelitian yang telah dilakukan melalui metode dengan perbedaan teknik yang dilakukan. Pulse oximetry, diffuse reflectance spectroscopy, photoplethysmograph, dan digital photography dengan image processing adalah beberapa teknik yang dilakukan untuk mendapatkan kadar Hb dengan metode noninvasif. Penelitian ini bertujuan untuk membuat alat ukur kadar Hb menggunakan laser dengan metode noninvasif. Teknik ini mengadopsi hukum Beer-Lambert tentang spectroscopy, laser sebagai sumber cahaya dan photodetector sebagai sensor optis yang menangkap intensitas cahaya melalui sampel darah. Metode penelitian ini dilakukan dengan cara mengambil sampel darah relawan yang diukur dengan HAMA dan relawan tersebut diukur dengan alat ukur yang telah dibuat. Hasil pengukuran keduanya dijadikan conditional constrain untuk mementukan persamaan matematis sebagai transfer alih antara intensitas cahaya yang ditangkap oleh photodetector dan kadar Hb. Relawan terdiri atas laki-laki dan perempuan dengan rentang umur 20-40 tahun. Alat ukur kadar Hb yang telah dibuat mempunyai tingkat akurasi 91% dan dapat digunakan langsung oleh masyarakat.