“…Panggilan untuk mendorong pemikiran matematis siswa melalui jawaban soal cerita siswa mereka bisa menjadi hal baru bagi para guru yang berpartisipasi (Mustafa et al, 2017;Quezada, 2020). Panggilan ini tidak datang dari diri mereka sendiri.…”
Section: Gambar 6 Jawaban Guru O (Tingat Cukup Memadai)unclassified
Riset deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan guru dalam melatih siswa untuk menuliskan proses berpikir dalam menyelesaikan soal cerita matematika yang sederhana. Lima belas guru matematika junior yang tergabung dalam grup WhatsApp dilibatkan pada riset ini. Data diperoleh dengan memanfaatkan tes tulis dan wawancara yang hasilnya dianalisis menggunakan pendekatan content analysis. Kemampuan guru junior dikategorikan menjadi 3 level, yaitu 4 guru berpengetahuan matematika tingkat lanjut, 8 guru berpengetahuan matematika sangat memadai, dan 3 guru berpengetahuan matematika cukup memadai. Dari semua guru junior yang terlihat, tidak satupun dari mereka memunculkan proses berpikir secara tertulis pada proses penyelesaian soal cerita. Mereka lebih fokus pada kebenaran hasil akhir. Pertimbangan ini dilakukan oleh guru karena (1) kelulusan pada ujian akhir tidak dilihat dari proses berpikir tertulis, tetapi pada kebenaran hasil akhir, dan (2) kurikulum yang diberikan pemerintah tidak mendorong guru untuk menuntut siswa menuliskan proses berpikirnya. Peneliti selanjutnya dapat berinovasi dalam mendesain soal dan rubrik penilaian yang mempertimbangkan proses berpikir pada penyelesaian soal, baik untuk matematika atau bidang studi lain.
“…Panggilan untuk mendorong pemikiran matematis siswa melalui jawaban soal cerita siswa mereka bisa menjadi hal baru bagi para guru yang berpartisipasi (Mustafa et al, 2017;Quezada, 2020). Panggilan ini tidak datang dari diri mereka sendiri.…”
Section: Gambar 6 Jawaban Guru O (Tingat Cukup Memadai)unclassified
Riset deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan guru dalam melatih siswa untuk menuliskan proses berpikir dalam menyelesaikan soal cerita matematika yang sederhana. Lima belas guru matematika junior yang tergabung dalam grup WhatsApp dilibatkan pada riset ini. Data diperoleh dengan memanfaatkan tes tulis dan wawancara yang hasilnya dianalisis menggunakan pendekatan content analysis. Kemampuan guru junior dikategorikan menjadi 3 level, yaitu 4 guru berpengetahuan matematika tingkat lanjut, 8 guru berpengetahuan matematika sangat memadai, dan 3 guru berpengetahuan matematika cukup memadai. Dari semua guru junior yang terlihat, tidak satupun dari mereka memunculkan proses berpikir secara tertulis pada proses penyelesaian soal cerita. Mereka lebih fokus pada kebenaran hasil akhir. Pertimbangan ini dilakukan oleh guru karena (1) kelulusan pada ujian akhir tidak dilihat dari proses berpikir tertulis, tetapi pada kebenaran hasil akhir, dan (2) kurikulum yang diberikan pemerintah tidak mendorong guru untuk menuntut siswa menuliskan proses berpikirnya. Peneliti selanjutnya dapat berinovasi dalam mendesain soal dan rubrik penilaian yang mempertimbangkan proses berpikir pada penyelesaian soal, baik untuk matematika atau bidang studi lain.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.