2004
DOI: 10.1016/j.biosystemseng.2004.03.001
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Mathematical Modelling of Airflow in an Aerated Soya Bean Store under Non-uniform Conditions

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

2
11
0
12

Year Published

2006
2006
2017
2017

Publication Types

Select...
7
1

Relationship

0
8

Authors

Journals

citations
Cited by 32 publications
(27 citation statements)
references
References 6 publications
2
11
0
12
Order By: Relevance
“…Menurut Khatchatourian dan Savicki (2004), hambatan terbesar untuk aliran udara dalam sistem aerasi disebabkan oleh massa butiran, dimana resistensi ini tergantung pada parameter aliran udara, karakteristik permukaan produk (berkerut), bentuk dan ukuran dari setiap kotoran asing dalam massa, konfigurasi, dan ukuran ruang intersisi dalam massa, ukuran dan jumlah butir patah serta kedalaman produk lapisan. Untuk tujuan penyimpanan gabah jangka panjang, kondisi tersebut dapat aplikasikan khususnya di Indonesia mengingat suhu lingkungan yang cukup tinggi.…”
Section: Hasil Dan Pembahasan Distribusi Suhu Udara Dalam Silounclassified
See 1 more Smart Citation
“…Menurut Khatchatourian dan Savicki (2004), hambatan terbesar untuk aliran udara dalam sistem aerasi disebabkan oleh massa butiran, dimana resistensi ini tergantung pada parameter aliran udara, karakteristik permukaan produk (berkerut), bentuk dan ukuran dari setiap kotoran asing dalam massa, konfigurasi, dan ukuran ruang intersisi dalam massa, ukuran dan jumlah butir patah serta kedalaman produk lapisan. Untuk tujuan penyimpanan gabah jangka panjang, kondisi tersebut dapat aplikasikan khususnya di Indonesia mengingat suhu lingkungan yang cukup tinggi.…”
Section: Hasil Dan Pembahasan Distribusi Suhu Udara Dalam Silounclassified
“…Namun kenyataannya perancangan dalam penyimpanan dengan menerapkan sistem aerasi masih menemui banyak kendala. Menurut Khatchatourian dan Savicki (2004), hambatan terbesar untuk aliran udara dalam sistem aerasi disebabkan oleh massa butiran, resistensi ini tergantung pada parameter aliran udara, karakteristik permukaan produk (berkerut), pada bentuk dan ukuran dari setiap kotoran asing dalam massa, pada konfigurasi, dan pada ukuran ruang intersisi di massa, pada ukuran dan jumlah butir patah dan pada kedalaman produk lapisan. Proctor, (1994) menambahkan bahwa desain yang baik pada sistem aerasi merupakan hal yang sangat dasar untuk efisiensi pendinginan, dimana penempatan saluran dan ukuran harus memadai agar penyebaran aliran udara dingin mengenai seluruh bijian.…”
unclassified
“…Khatchatourian e Savicki [6] propuseram a fórmula que descreve o fluxo de ar em meio particulado, para as três condições do fluxo, consistindo em um sistema de duas equações:…”
Section: Modelagem Matemáticaunclassified
“…A resistência do fluxo de ar num sistema de aeração depende dos parâmetros do fluxo de ar, sobre as características da superfície do produto, a forma e o tamanho de qualquer impureza estranha na massa do grão, do tamanho e da quantidade de grãos quebrados, e sobre a profundidade do grão. A pesquisa realizada por [2], [6] e [7], examinaram a influência de alguns desses parâmetros no fluxo de ar no armazenamento das sementes. [4] pesquisaram a compactação do grão e do padrão de fluxo de ar sob condições não homogêneas.…”
Section: Introductionunclassified
“…Segundo CARVALHO & NAKAGAWA (2000), o tamanho não tem influência sobre a germinação, mas afeta o vigor da planta resultante, e sementes de maior tamanho geralmente originam plantas com maior vigor. A forma e o tamanho de sementes influenciam também sobre a resistência aerodinâmica da massa de sementes no processo de aeração (KHATCHATOURIAN & SAVICKI, 2004). A uniformidade do tamanho das sementes de soja é considerada um atributo importante no aspecto visual para a comercialização e essencial para a regulagem de semeadoras, tendo grande importância tanto para agricultores como para fabricantes de alimentação (SHAHIN et al, 2006).…”
unclassified