“…Ada berbagai pengaruh eksternal maupun internal yang tidak sehat, yang mengaktivasi materialisme pada diri seseorang, seperti: rendahnya harga diri (Park & John, 2011), kecemasan akan kematian dan rasa tidak aman (insecurity) (Kasser & Sheldon, 2000;Rindfleisch & Burroughs, 2004), pengasuhan keluarga yang tidak suportif dalam membangun self-esteem yang positif, orang tua yang tidak nurturant, dan (hanya) menekankan kesuksesan finansial (Chaplin & John, 2007Kasser, Ryan, Zax, & Sameroff, 1995); stres dan konflik dalam keluarga (Flouri, 2007); penolakan teman dan pengaruh teman yang materialistis, serta perbandingan sosial dengan teman atau figur di media (Banerjee & Dittmar, 2008;Chan & Prendergast, 2007); lingkungan yang menggoda dan media yang mendorong konsumerisme (Bauer Wilkie, King, & Bodenhausen, 2012;Chan, Zhang, & Wang, 2006); rendahnya religiusitas dan kebersyukuran (Polak & McCullough, 2006;Rakrachakarn, Moschis, Ong, & Shannon, 2013).…”