Manajemen Pendidikan Kepemimpinan Siswa di Madrasah Aliyah

Abstract

Penelitian ini menguraikan tentang pendidikan kepemimpinan di Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Kesuma LKMD Namorambe dengan fokus pada aspek perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian pada pengelolaan pendidikan kepemimpinan siswa. Tujuannya yaitu mendapatkan gambaran yang teratur tentang pelaksanaan fungsi manajemen yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan mengontrol dalam pendidikan kepemimpinan siswa di MAS Kesuma LKMD Namorambe. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Wawancara, observasi, dan dokumentasi dipakai menjadi alat pengumpulan data. Model interaktif analisis data digunakan untuk menganalisis data pada penelitian ini, model analisis data dalam penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keandalan dari hasil yang diperoleh dengan empat kriteria yaitu kredibilitas, transferabilitas, ketergantungan, dan kepastian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan perencanaan meliputi perumusan program, penetapan kurikulum, dan pengelompokan siswa berdasarkan tingkat kedewasaan kepemimpinan. Pengorganisasian melibatkan pembagian tugas dan penetapan kelompok kerja. Aktuasi meliputi pelatihan dan pembinaan siswa dalam melaksanakan pelatihan program kepemimpinan. Pengendalian meliputi pelaporan dan evaluasi. Rekomendasi dari temuan studi adalah semua komponen harus selalu saling bekerja sama dan memelihara keberlangsungan program pendidikan kepemimpinan siswa. Juga, diharapkan madrasah dapat mengatur kegiatan yang mendukung pencapaian program pendidikan kepemimpinan.

Evaluasi Program Student-Led Conference (SLC) Dalam Meningkatkan Kepemimpinan Siswa

“…Jika kepemimpinan adalah mengenai memberikan pengaruh kepada orang lain, kepemimpinan diri adalah sebuah proses memimpin diri sendiri, memimpin diri untuk kesempurnaan diri, mengejar kesempurnaan tanpa terlalu banyak dipengaruhi oleh tujuan atau hasil akhir (Walangadi et al, 2023). Kepemimpinan diri mendorong perkembangan kepribadian seorang pemimpin secara holistik dalam segala dimensinya yaitu fisik, psikologi, emosional, intelektual, dan spiritual (Putra et al, 2022). Pemimpin bukan bicara mengenai posisi seseorang melainkan disposisi (Maxwell, 2005:10).…”