2017
DOI: 10.18860/ling.v12i2.4172
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Makna Peribahasa Madura Dan Stereotip Kekerasan Pada Etnis Madura (Tinjauan Stilistika)

Abstract: This article studies the meaning of Madurese proverbs commonly associated with violence stereotype of the Madurese. The analysis is conducted by using stylistic approach while the data are collected by means of documentary method. The findings show that Madurese proverbs represent a number of meanings related to violence, that is, physical violence, robust conviction and advice on violence. Those meanings do not necessarily justify the violent nature of the Madurese. Rather, they much imply the principles of M… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
4

Year Published

2019
2019
2023
2023

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(5 citation statements)
references
References 1 publication
0
0
0
4
Order By: Relevance
“…Saloka Madura yang dimaksud adalah pakoh ngenneng ka kaju yang memiliki arti paku menancap pada kayu. Saloka ini memiliki pesan bahwa orang Madura harus memiliki pendirian yang teguh (Nugraha, 2017).…”
Section: Hasil Dan Pembahasan Independensiunclassified
“…Saloka Madura yang dimaksud adalah pakoh ngenneng ka kaju yang memiliki arti paku menancap pada kayu. Saloka ini memiliki pesan bahwa orang Madura harus memiliki pendirian yang teguh (Nugraha, 2017).…”
Section: Hasil Dan Pembahasan Independensiunclassified
“…Keempat, Sunarni dan Johana (2019) meneliti leksikon mizu 'air' yang tercermin dalam peribahasa Jepang dan padanannya dalam peribahasa Sunda. Terakhir, Nugraha (2017) meneliti makna peribahasa madura dan stereotip kekerasan etnis Madura menggunakan tinjauan stilistika.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Prinsip tersebut kemudian menjadi norma dalam aturan masyarakat Madura dalam menjaga harga diri mereka.Banyak stereotip masyarakat terhadap orang-orang Madura yang dianggap buruk.Madura adalah keras dan tidak bisa diatur. Faktanya(Nugraha, 2017) menyatakan David Hidayat, Bambang Yulianto, & Agusniar Dian Savitri bahwa kekerasan yang terjadi pada masyarakat Madura selalu dilandasi sebab dan alasan yang kuat terutama pada perihal harga diri atau martabat seseorang.Pernyataan tersebut harusnya perlu dikaji kembali dan melihat kebudayaan masyarakat Madura lebih dalam lagi. Masyarakat Madura identik dengan sikapnya yang tegas.…”
unclassified