&lt;p&gt;&lt;strong&gt;Indeks karies dan asupan gizi pada anak &lt;em&gt;stunting&lt;/em&gt;&lt;/p&gt;&lt;strong&gt;&lt;p&gt;&lt;em&gt;Caries index and nutritional intake of stunted children&lt;/em&gt;&lt;/p&gt;&lt;strong&gt;

Normansyah, Tedy Alfian; Setyorini, Dyah; Budirahardjo, Roedy; Prihatiningrum, Berlian; Dwiatmoko, Surartono

doi:10.24198/jkg.v34i3.34080

Cited by 2 publications

(2 citation statements)

References 11 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…1 Karies gigi merupakan penyakit kronik yang terjadi pada jaringan keras gigi, mulai dari enamel sampai dengan sementum, sebagai akibat dari pelunakan enamel akibat dari pengaruh asam yang diproduksi bakteri plak. 3 Proses terjadinya karies dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain interaksi antara host (gigi dalam lingkungan rongga mulut), substrat diet makanan, dan bakteri asam. Selain faktor tersebut, proses terbentuknya karies juga dipengaruhi oleh kondisi saliva.…”

Section: Pendahuluanunclassified

Hubungan penilaian risiko dan tingkat keparahan karies dengan frekuensi makan anak SDN Nogosari 2 Di Daerah Agroindustri Kabupaten Jember

et al. 2023

View full text Add to dashboard Cite

Hasil survei Riskesdas pada tahun 2018 menyatakan bahwa proporsi penduduk yang memiliki masalah pada kesehatan gigi dan mulutnya khususnya karies pada rentang usia 5-9 tahun adalah 92,6% dan 10-14 tahun sebesar 73,4%. Prevalensi karies aktif untuk Jawa Timur sendiri menurut Riskesdas tahun 2018 adalah sebesar 42,4%. Hasil ini menunjukkan bahwa angka kejadian karies di Jawa Timur masih sangat besar. Tujuan dari penelitian adalah untuk menganalisis hubungan antara penilaian risiko karies dan tingkat keparahan karies dengan frekuensi makan anak usia Sekolah Dasar. Metode: Jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional.Jumlah populasi penelitian sebanyak 187 siswa dengan subjek penelitian adalah siswa SD Nogosari 2 Rambipuji yang diambil dengan teknik purposive sampling berdasarkan rumus Slovin sebanyak 116 siswa dengan jumlah sampel minimal 65. Pemeriksaan penilaian risiko karies dengan formulir AAPD CAT, tingkat keparahan karies (CSI) dan frekuensi makan makanan kariogenik dilakukan menggunakan kuesioner dan pemeriksaan langsung. Hubungan antara penilaian risiko karies dan tingkat keparahan karies terhadap frekuensi makan diuji menggunakan Uji Korelasi pearson's. Hasil: Terdapat hubungan yang signifikan antara penilaian risiko karies dan tingkat risiko karies (CSI) dengan frekuensi makan dengan p<0,01. 35,20% responden dengan frekuensi makan makanan kariogenik tinggi termasuk kategori penilaian risiko karies tinggi dan 59,6% responden dengan pola frekuensi makan makanan kariogenik tinggi termasuk dalam kategori tingkat keparahan sedang. Simpulan: Semakin tinggi frekuensi pola konsumsi makanan kariogenik maka akan semakin tinggi penilaian risiko dan tingkat keparahan karies. Kata kuncirisiko karies, caries severity Index (CSI), kariogenik, frekuensi, AAPD-CAT Correlation between risk assessment and caries severity level with frequency of cariogenic food of school-aged children: cross-sectional study ABSTRACT Introduction:The results of the 2018 Riskesdas survey stated that the proportion of the population who had problems with oral health, especially caries, in the age range of 5-9 years was 92.6% and 10-14 years was 73.4%. The prevalence of active caries for Java Timur himself according to Riskesdas in 2018 was 42.4%. These results indicate that the incidence of caries in East Java is still very large. The aim of this study was to examine the relationship between caries risk assessment and caries severity with the frequency of eating of school-aged children Methods: This study is an analytic observational study with a cross-sectional approach. The total population of the study was 187 students and the research subjects were students of SD Nogosari 2 Rambipuji who were taken using a purposive sampling technique using Slovin formula of 116 students with minimal sample of 65. Examination of caries risk assessment with the AAPD CAT form, caries severity level (CSI) and frequency of eating cariogenic foods was carried out using a questionnaire and direct examination. The relationship between c...

show abstract

Section: Pendahuluanunclassified

Hubungan penilaian risiko dan tingkat keparahan karies dengan frekuensi makan anak SDN Nogosari 2 Di Daerah Agroindustri Kabupaten Jember

et al. 2023

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Pada anak stunting, saliva mengalami perubahan karakteristik, yaitu terjadinya penurunan pH dan laju aliran saliva yang mengakibatkan anak mengalami kerapuhan gigi sehingga anak stunting ini bisa disebut salah satu kelompok rentan untuk terjadinya karies gigi (Abdat et al, 2020). Penurunan pH dan laju aliran saliva ini disebabkan karena keadaan malnutrisi pada anak stunting yang menimbulkan terganggunya proses sekresi saliva sehingga menyebabkan sekresi saliva berkurang dan menyebabkan tidak optimalnya fungsi saliva, yaitu sebagai pembersih dan anti bakteri (Normansyah et al, 2022).…”

unclassified

Milk Feeding Patterns on the Incidence of Caries in Stunting Children

Marlindayanti,

Maris

2024

JDHT

View full text Add to dashboard Cite

Child growth and development is closely related to nutritional status. This nutritional status affects the weight and height of children. The group of children who are too short (stunted) compared to children their age are called stunted children, who if left unchecked are likely to continue to become stunted children. To meet their nutritional needs, children need good nutritional intake through nutritious food or drinks such as milk. Milk is one of the causes of caries in teeth. Objective: to analyze the influence of milk feeding patterns on the incidence of caries in stunted children in Rambang Muara Enim District, South Sumatra. This type of research is quantitative research with respondents totaling 41 stunted children aged 2-5 years and consuming milk, the sampling technique used was total sampling, measuring instruments used were question sheets on milk feeding patterns, data analysis used univariate and bivariate analysis. Research Results: Stunted children in Rambang District, totaling 41 children, have an average def-t of 5.92 with high criteria. The incidence of caries is due to the pattern of giving milk that uses sweetened condensed milk to drink daily, the frequency of drinking milk is too high. often, and larger amounts of milk, as well as the use of pacifiers. Based on statistical tests, the p-value was <0.005. Conclusion: There has been a significant influence of milk feeding patterns on the incidence of caries in stunted children in the district. Rembang Muara Enim, South Sumatra

show abstract

<p><strong>Indeks karies dan asupan gizi pada anak <em>stunting</em></p><strong><p><em>Caries index and nutritional intake of stunted children</em></p><strong>

Cited by 2 publications

References 11 publications

Hubungan penilaian risiko dan tingkat keparahan karies dengan frekuensi makan anak SDN Nogosari 2 Di Daerah Agroindustri Kabupaten Jember

Hubungan penilaian risiko dan tingkat keparahan karies dengan frekuensi makan anak SDN Nogosari 2 Di Daerah Agroindustri Kabupaten Jember

Milk Feeding Patterns on the Incidence of Caries in Stunting Children

Contact Info

Product

Resources

About