2021
DOI: 10.38191/iirr-jorr.21.018
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Los vínculos entre aglomeración y crecimiento. Un estudio para Argentina.

Abstract: El trabajo analiza el efecto de la aglomeración sobre el crecimiento económico en las provincias argentinas para el período 1981-2007 utilizando estimaciones de efectos fijos y de GMM dinámico. La elección del enfoque de estimación es crucial. La utilización de GMM para reducir el sesgo de simultaneidad permite observar una relación entre aglomeración y crecimiento en las provincias argentinas que sugiere que la Hipótesis de Williamson está vigente.

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 38 publications
0
0
0
Order By: Relevance
“…Hasil tahun 2016 sama dengan penelitian oleh (Wahyuningsih et al, 2017:23) di mana pada tahun 2016 terdapat 13 wilayah berpotensi untuk dikembangkan, coba lihat tabel 1 pada tahun 2016 di mana kabupaten atau kota yang memiliki tingkat aglomerasi lemah itulah wilayah yang berpotensi di kembangkan dan hasilnya terdapat 13 wilayah. hasil yang sama juga diperlihatkan pada (Hasanah, 2016a:85-92) di mana tingkat aglomerasi industri pada tahun 2012, 2013, dan 2014, yakni pada tahu 2012 wilayah dengan tingkat aglomerasi sedang ada pada Kabupaten Jepara, lalu pada tahun 2013 dan 2014 terdapat tiga wilayah dengan tingkat aglomerasi sedang yakni Kabupaten Jepara, Kabupaten Kudus, dan Kabupaten Pekalongan Selanjutnya akan dibahas mengenai pola aglomerasi industri berdasarkan hipotesis Williamson dan teori kausasi kumulatif mengacu pada buku dan publikasi ilmiah (Arsyad, 2016;Figueras et al, 2021;Kuncoro, 2002;Sjafrizal, 2008).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Hasil tahun 2016 sama dengan penelitian oleh (Wahyuningsih et al, 2017:23) di mana pada tahun 2016 terdapat 13 wilayah berpotensi untuk dikembangkan, coba lihat tabel 1 pada tahun 2016 di mana kabupaten atau kota yang memiliki tingkat aglomerasi lemah itulah wilayah yang berpotensi di kembangkan dan hasilnya terdapat 13 wilayah. hasil yang sama juga diperlihatkan pada (Hasanah, 2016a:85-92) di mana tingkat aglomerasi industri pada tahun 2012, 2013, dan 2014, yakni pada tahu 2012 wilayah dengan tingkat aglomerasi sedang ada pada Kabupaten Jepara, lalu pada tahun 2013 dan 2014 terdapat tiga wilayah dengan tingkat aglomerasi sedang yakni Kabupaten Jepara, Kabupaten Kudus, dan Kabupaten Pekalongan Selanjutnya akan dibahas mengenai pola aglomerasi industri berdasarkan hipotesis Williamson dan teori kausasi kumulatif mengacu pada buku dan publikasi ilmiah (Arsyad, 2016;Figueras et al, 2021;Kuncoro, 2002;Sjafrizal, 2008).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified