2020
DOI: 10.1016/j.enfcli.2019.10.111
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Logotherapy towards self-esteem of leprosy patients at Tadjuddin Chalid Hospital in Makassar City

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(3 citation statements)
references
References 7 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Pada konteks Indonesia, Ningsi, et al (2019) melakukan penelitian terkait dengan logoterapi sebagai teknik intervensi untuk meningkatkan harga diri pada 36 pasien penyakit kusta di Rumah Sakit Tadjuddin Chalid Makassar. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa logoterapi direkomendasikan sebagai intervensi yang dapat meningkatkan harga diri pada pasien penyakit kusta.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Pada konteks Indonesia, Ningsi, et al (2019) melakukan penelitian terkait dengan logoterapi sebagai teknik intervensi untuk meningkatkan harga diri pada 36 pasien penyakit kusta di Rumah Sakit Tadjuddin Chalid Makassar. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa logoterapi direkomendasikan sebagai intervensi yang dapat meningkatkan harga diri pada pasien penyakit kusta.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Setting penelitian yang digunakan untuk meningkatkan harga diri dengan intervensi logoterapi sangat beragam. Beberapa di antaranya menggunakan setting penelitian pasien yang sedang dirawat di Rumah Sakit (Ausrianti & Andayani, 2020;Ningsi, et al, 2019). Logoterapi juga diterapkan sebagai upaya untuk meningkatkan harga diri pada pecandu narkoba, baik yang sedang panti rehabilitasi (Naraasti & Astuti, 2019) maupun yang sedang berada di lembaga pemasyarakatan (Maryatun, et al, 2014).…”
Section: Diskusiunclassified
“…Hal itu didasari atas pendapat Stuart (2008) yang memaparkan bahwa harga diri dipengaruhi oleh penerimaan diri. Namun, saat ini banyak yang masih mengkaji mengenai harga diri penderita kusta (misalnya: Astarani & Minarso, 2017;Lestari et al, 2013;Ningsi et al, 2020;Prihandini et al, 2017;Rohanah & Fadilah, 2015;Sari et al, 2017Zaki et al, 2019), tanpa membahas penerimaan dirinya terlebih dahulu. Padahal untuk dapat memiliki perasaan harga diri, individu harus memiliki penerimaan diri yang baik.…”
Section: Pendahuluanunclassified