2017
DOI: 10.36457/gizindo.v40i1.220
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Literature Review: Perubahan Gaya Hidup Sebagai Upaya Manajemen Sindroma Metabolik Pada Remaja

Abstract: Adolescent Metabolic syndrome began an alarming rate in accordance to the increased incidence of overweight in this population group. Given the continued impact of increased risks of degenerative diseases in adulthood, the treatment of metabolic syndrome during adolescence becomes very important to be considered. However, research related to adolescent metabolic syndrome is still very limited and there is no recommendation for its management. This unsystematic narrative review design aimed to find out the magn… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
1
0
2

Year Published

2018
2018
2022
2022

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 25 publications
0
1
0
2
Order By: Relevance
“…Resiko sindroma metabolik meningkat dengan meningkatnya kebiasaan pola makan terhadap beberapa jenis makanan seperti susu dan produk olahannya, serta sereal olahan. Semakin banyak asupan makan, terutama kolesterol, total kalori, lemak dan karbohidrat maka semakin meningkat kejadian sindroma metabolik (Indrasari & Kurniati, 2017). Energi yang berlebihan dari hasil metabolisme zat gizi makro akan disimpan di jaringan adiposa.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Resiko sindroma metabolik meningkat dengan meningkatnya kebiasaan pola makan terhadap beberapa jenis makanan seperti susu dan produk olahannya, serta sereal olahan. Semakin banyak asupan makan, terutama kolesterol, total kalori, lemak dan karbohidrat maka semakin meningkat kejadian sindroma metabolik (Indrasari & Kurniati, 2017). Energi yang berlebihan dari hasil metabolisme zat gizi makro akan disimpan di jaringan adiposa.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Broadly speaking, interventions can be pursued in two ways, namely single intervention, in this case, what is meant is to intervene in dietary changes (dietary interventions) only or changes in physical activity patterns (including sedentary activities), and multi-component interventions, namely intervening diet changes at once. changes in physical activity (Indriasari & Kurniati, 2017). Modification of eating behavior (dietary intervention only) in this case limiting consumption or intake of certain types of food has proven to be less effective in losing weight, so multicomponent interventions are needed in efforts to prevent obesity (Clark et al, 2014).…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 99%
“…Semakin banyak asupan makan, terutama kolesterol, total kalori, lemak dan karbohidrat maka semakin meningkat kejadian sindroma metabolik. 10 Obesitas dapat terjadi apabila asupan energi melebihi pengeluaran energi yang mengakibatkan ketidak seimbangan energi dan berdampak pada peningkatan berat badan, dimana 60% hingga 80% biasanya berupa massa lemak tubuh. Selain itu faktor genetik dan lingkungan mempengaruhi berat badan melalui keseimbangan energi.…”
Section: Pendahuluanunclassified