Layanan Bimbingan Dan Konseling: Bagi Guru Mata Pelajaran

Abstract

Tujuan artikel ini memberikan gambaran pentingnya Guru Mata pelajaran melaksanakan layanan bimbingan dan konseling pada proses pembelajaran, karena guru memiliki tiga peran, yaitu sebagai pendidik, pengajar dan pembimbing, hal ini telah tertuang dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Peran sebagai pendidik senantiasa wajib menjadi contoh teladan dalam gerak langkahnya baik dilingkungan sekolah maupun dimasyarakat, peran sebagai pengajar selalu memberikan ilmu pengetahuan dibidangnya secara humanistik, sedangkan peran sebagai pembimbing adalah mengantarkan peserta didik untuk dapat mengatasi permasalahannya sendiri dengan dorongan serta perhatian terhadap pribadinya.Metode dalam penulisan artikel ini menggunakan metode penelitian kajian literatur dengan mengkaji beberapa sumber terkait dengan peran guru mata pelajaran sebagai pembimbing serta landasan hukum pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling bagi guru mata pelajaran. Hasil artikel ini diharapkan mengubah persepsiguru mata pelajaranyang keliruterhadap layanan bimbingan dan konseling menjadi persepsi positif. Oleh karena itu, untuk mengubah hal tersebut, perguruan tinggi kependidikan wajib memberikan mata kuliah bimbingan dan konseling dengan konten pelaksanaan bimbingan dan konseling saat pembelajaran dan memberikan rekomendasi kepada dinas pendidikan terkait tentang pentingnya pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling bagi guru mata pelajaran melaluikegiatan pelatihan, seminar, workshop atau pembinaan guru-guru di MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran).__________________________________________________________This article aims at illustrating the importance of Subject Teachers in carrying out guidance and counseling services during the learning process, because the teacher has three roles namely the role of educator, teacher, and mentor. This has been stated in Law No. 14 of 2005 concerning Teacher and Lecturer. The role as educator is seen from the attitudes both in the school environment and community, the role as teacher is giving knowledge humanistically, and the role as mentor is guiding students to overcome their own problems with encouragement. The method used in this article is literature review research method by examining several sources related to the role of subject teachers as mentors and the legal foundation for the implementation of guidance and counseling services for subject teachers. The results of this article are expected to change negative perceptions of subject teachers toward guidance and counseling services into positive perceptions. Therefore,education colleges are obliged to provide guidance and counseling courses with the content of its implementationand provide recommendations to the education office regarding the importance of the implementation of guidance and counseling services for subject teachers through training activities, seminars, workshops or supervising teachers in MGMP (Subject Teacher Forum).

EVALUASI TINGKAT EFEKTIVITAS PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI JENJANG SMP/MTs-SMA/SMK/MA DI ERA PANDEMI VIRUS COVID-19

“…(Sutirna & Nugraha, 2021) Apalagi dikaitkan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat maju, dimana tidak ada pembatas ruang, jarak dan waktu, informasi dapat dilihat secara kilat oleh seluruh lapisan masyarakat dunia. Oleh karena itu, layanan bimbingan dan konseling bukan hanya sekedar ada saja di setiap jalur Pendidikan, namun harus dapat dilaksanakan dengan optimal sebagai sarana dalam membatu (to help) peserta didik agar tidak salah langkah untuk mengambil keputusan untuk masa depannya (Sutirna, 2021a), (Sutirna, 2019), (Sutirna, 2013a). Kemudian dengan durasi dua tahun pandemi virus covid 19 yang melanda seluruh dunia dan berdampak terhadap pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling.…”

The Relationship between Parental Guidance and Youth Willingness of Learning

“…Orang tua harus berusaha membangun dan menggerakkan kemauan belajar anaknya, agar pada saat proses belajar anak tidak mengalami masalah kesulitan belajar. Sejalan dengan pendapat Hamrin dalam Sutirna (2013), bahwa Dengan adanya bimbingan dapat membantu pemecahan masalah seseorang sehingga dapat membuat keputusan yang tepat. Anak yang mempunyai kemauan belajar yang tinggi salah satunya juga berasal dari bimbingan orang tua.…”

“…Salah satu faktor yang berperan menggerakkan dan mendorong kemauan belajar anak berasal dari bimbingan oleh orang tua. Sejalan dengan pendapat Walgito dalam Sutirna (2013), bahwa dalam Relationship Between Parental Guidance and Adolescent Willingness to Learn… dunia pendidikan bantuan yang dikatakan bimbingan adalah seperti disampaikan K.H Dewantara, yaitu seyogyanya "Tut Wuri Handayani"ketika berada di belakang orang tua harus mendorong anakanak serta mengarahkan anak-anak untuk maju. Dalam hal ini tingginya kemauan belajar dalam diri anak tercipta jika bimbingan atau bantuan yang diberikan oleh orang tua bagus sehingga anak dapat mengatasi masalah dan kesulitan yang dihadapinya dalam belajar.…”

“…jika anak mendapatkan bantuan atau dorongan yang membuat dirinya mampu mengatasi kesulitannya maka akan timbul kemauan belajar dalam diri anak. Menurut Hamrin dalam Sutirna (2013), bahwa dengan adanya bimbingan dapat membantu pemecahan masalah seseorang sehingga dapat membuat keputusan yang tepat. Keputusan untuk mau belajar yang ditimbulkan dari bantuan orang tua ini yang membuat anak berhasil dalam belajar.…”

Analysis of Fourth Grade Students' Book based on 2013 Curriculum Theme Pahlawanku Subtheme Pahlawanku Kebanggaanku on Lesson Five

“…(Handayani & Hidayat, 2017) Based on the description of the phenomenon of assistance services in formal, nonformal, and informal education, which are still not optimally implemented, a movement to provide a clear understanding of the importance of guidance and counseling services for existing education providers and prospective education providers (students of the faculty of teaching and education) are explained when students take guidance and counseling courses in the lecture process. (Sutirna, 2019) In order to strengthen the importance of students being assisted, both those who have problems and those who are not, it is necessary for the perception of students who are taking guidance and counseling courses to review the importance of guidance and counseling for students. The purpose of this research is that students, as prospective education providers understand the importance of implementing guidance and counseling service programs at all levels of education.…”