“…Selama menopause kadar estrogen rendah, menyebabkan aliran darah ke vagina berkurang sehingga terjadinya atropi dan pengeringan vagina akibat lubrikasi tidak adekuat yang berdampak pada fleksibilitas. Proses penetrasi menjadi sulit sehingga terjadi nyeri akibat gesekan antara vagina dengan penis saat aktivitas seksual (Eko & Yuli, 2016;O'Neill, & Eden, 2017;Widjayanti, 2016) Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi dyspareunia yaitu terapi hormon, akan tetapi terapi tersebut dapat menimbulkan efek samping seperti stroke, bahkan pemberian estrogen di atas 10 tahun dapat meningkatkan risiko kanker endometrial dan payudara (Collins & Sutherland, 2014;Naumova & Castelo-Branco, 2018;Santoro, Epperson,& Mathews, 2015;Swords, 2017) Cara lain mengatasi dispareunia yaitu senam Kegel, selain menurunkan nyeri, juga mempunyai sifat non-invasif, sederhana, efektif, dan tanpa efek yang membahayakan (Cavkaytar, 2015;Lowdermilk, Perry, & Chasion, 2013;Puspasari, Trisyani, & Widiasih, 2013) Hasil penelitian menunjukkan bahwa senam Kegel dapat mengurangi dispareunia (Iryanti & Hermaningsih, 2014).…”