2015
DOI: 10.24156/jikk.2015.8.1.10
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Kualitas Perkawinan dan Lingkungan Pengasuhan pada Keluarga dengan Suami Istri Bekerja

Abstract: AbstrakPeningkatan partisipasi kerja wanita di sektor publik menyebabkan wanita harus membagi waktu antara kerja dan keluarga. Ketidakseimbangan antara kerja dan keluarga berpotensi menurunkan kualitas perkawinan dan rendahnya kualitas lingkungan pengasuhan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari karakteristik keluarga, pekerjaan istri, dan kualitas perkawinan terhadap kualitas lingkungan pengasuhan pada keluarga dengan suami istri bekerja. Contoh dalam penelitian ini adalah istri bekerja ya… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

2
8
0
21

Year Published

2016
2016
2023
2023

Publication Types

Select...
7

Relationship

2
5

Authors

Journals

citations
Cited by 27 publications
(31 citation statements)
references
References 14 publications
2
8
0
21
Order By: Relevance
“…Jenis pekerjaan yang dimiliki ibu berpengaruh negatif terhadap kualitas lingkungan pengasuhan anak (Rizkillah, Sunarti, & Herawati, 2015). Perubahan peran ibu dari sektor domestik ke sektor publik mengakibatkan pengambilalihan peran pengasuhan dari ibu ke pengasuh lainnya.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Jenis pekerjaan yang dimiliki ibu berpengaruh negatif terhadap kualitas lingkungan pengasuhan anak (Rizkillah, Sunarti, & Herawati, 2015). Perubahan peran ibu dari sektor domestik ke sektor publik mengakibatkan pengambilalihan peran pengasuhan dari ibu ke pengasuh lainnya.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…This is in line with research by Muflikhari (2010) and Widyaningsih and Muflikhati (2015) which stated that family well-being is influenced by family size, where families with fewer members have greater opportunities for prosperity compared to families with more members. The research of Rizkillah, Sunarti, and Herawati (2015) also showed that the number of family members had a significant negative effect on the quality of the caregiving environment related to marital satisfaction and happiness. Sunarti's research (2015) is also in line with this study that family size negatively affected family well-being, but the results of this study are inversely proportional to the research of Puspitawati (2009) and Zuliany (2013) that one of the factors positively influencing subjective well-being is a big family.…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 96%
“…Individu yang menikah di usia muda belum memiliki kesiapan untuk menikah sehingga rentan dengan perceraian atau perpisahan (Tsania, 2014 Rizkillah (2014), istri yang tidak bekerja atau tidak mempunyai pekerjaan tetap cenderung memiliki usia menikah lebih awal.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Pada dimensi kebahagiaan, capaian tertinggi aspek komitmen pernikahan istri menunjukkan mayoritas istri selalu menjaga komitmen pernikahan. Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu bahwa kebahagiaan tercapai dengan adanya komunikasi dan keterbukaan antara pasangan dan keluarga pasangan sehingga dapat menjaga komitmen pernikahan (Rizkillah, 2014;Nurani, 2004 et al (2000) menyatakan suami yang menikah di pedesaan merasa khawatir dengan keadaan keuangan dan istri merasa puas jika memiliki uang yang cukup untuk membeli kebutuhan.…”
Section: Pembahasanunclassified