Kualitas LKPD-E Pada Subkonsep Kelas Pisces untuk Memingkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Keterampilan Kinerja Siswa SMA

Abstract

Keterampilan pada abad ke-21 mengharuskan peserta didik untuk memiliki keterampilan kognitif. Keterampilan berpikir kritis adalah bagian dari keterampilan kognitif yang perlu ditunjang dengan perangkat pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang diperlukan agar dapat meningkatkan keterampilan peserta didik melalui Lembar Kerja Peserta Didik elektronik (LKPD-e). LKPD-e adalah bahan ajar elektronik yang ditujukan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan keterampilan kinerja peserta didik dalam melaksanakan kegiatan berpraktikum. Penelitian ini bertujuan meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan keterampilan kinerja siswa SMA. Metode penelitian yang digunakan yaitu desain Tessmer, yang terdiri atas: 1) expert review; 2) one-to-one evaluation; 3) small group evaluation. Penelitian ini dibatasi pada uji kelompok kecil small group evaluation dengan subjek penelitian yaitu 4 orang peserta didik kelas X SMAN 1 Alalak. Data diperoleh dari instrumen kepraktisan harapan dan keefektifan harapan. Hasil penelitian menunjukkan kepraktisan harapan mendapatkan 94,05% dengan kategori sangat baik dan keefektifan harapan LKPD-e keterampilan berpikir kritis diperoleh hasil 87,53% dengan kategori sangat baik dan keterampilan kinerja peserta didik diperoleh 91,41% dengan kategori sangat baik. Dengan demikian, LKPD-e yang dikembangkan mudah digunakan peserta didik pada saat pembelajaran dan dinyatakan efektif dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan keterampilan kinerja peserta didik berdasarkan aspek keterampilan berpikir kritis dan rincian tugas kinerja.

Keefektifan Ensiklopedia Famili Myrtaceae Koleksi Kebun Raya Banua untuk Melatihkan Keterampilan Berpikir Kritis Mahasiswa

“…Sejalan dengan penelitian sebelumnya melaporkan bahwa keterampilan berpikir kritis mendapatkan kategori sangat baik, pada aspek eksplanasi. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan dengan penelitian yang sebelumnya, salah satu alasannya bahwa informasi pada produk dirasa sudah lengkap dan menyeluruh (Sholihin, 2022).…”