2020
DOI: 10.23887/jippg.v3i1.27555
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Kontribusi Kecerdasan Interpersonal dan Kebiasaan Belajar Terhadap Kompetensi Pengetahuan IPS

Abstract: Latar belakang penelitian ini yaitu masih kurangnya kecerdasan interpersonal siswa dan kebiasaan belajar siswa sehingga pengetahuan IPS siswa masih rendah.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi yang signifikan kecerdasan interpersonal terhadap kompetensi pengetahuan IPS siswa kelas V SD Negeri, kontribusi yang signifikan kebiasaan belajar terhadap kompetensi pengetahuan IPS siswa kelas V SD Negeri,kontribusi yang signifikan kecerdasan interpersonal dan kebiasaan belajarterhadap kompetensi pengeta… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
1
0
6

Year Published

2020
2020
2024
2024

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 13 publications
(15 citation statements)
references
References 14 publications
0
1
0
6
Order By: Relevance
“…[ [50][51][52][53] Time management (B 9 ) This indicator evaluates whether students can ensure an adequate allocation of time to ensure the timely completion of tasks and projects in online PBL. [54] Reflection and learning (B 10 )…”
Section: Criteria Explanations Referencesmentioning
confidence: 99%
“…[ [50][51][52][53] Time management (B 9 ) This indicator evaluates whether students can ensure an adequate allocation of time to ensure the timely completion of tasks and projects in online PBL. [54] Reflection and learning (B 10 )…”
Section: Criteria Explanations Referencesmentioning
confidence: 99%
“…Tema-tema tersebut meliputi: 1) keluhan fisik penderita PMS; 2) dampak psikologis akibat PMS; 3) faktor risiko PMS; 4) pengobatan PMS; 5) upaya pencegahan kekambuhan/keparahan; 6) mekanisme koping penderita PMS; dan 7) respons perilaku adaptasi penderita PMS: fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan interdependen. Selanjutnya diuraikan dalam beberapa kutipan berikut: Kategori-kategori pada tema-1 tersebut sesuai dengan konsep PMS dimana gejala sifilis diawali dengan luka (lesi, ulkus) yang terasa sakit di area kelamin, mulut, anus; nyeri saat buang air kecil dan saat berhubungan seksual (Rukiyah & Yuliani, 2019;Manurung, 2018;Johnson, 2014;Manuaba, 2013;Reeder, Martin & Griffin, 2012;Fadlun & Feriyanto, 2012;Widyastuti, Rahmawati & Purnamaningrum, 2009).…”
Section: Metode Penelitianunclassified
“…Gejala HIV/AIDS berdasarkan stadium adalah: a) stadium-1 (pembesaran kelenjar limfa); b) stadium-2 (penurunan berat badan <10%; kelainan kulit dan mukosa yang ringan seperti dermatitis, prurigo, ulkus oral yang rekuren, kheilitis angularis; herpes zoster dalam 5 tahun terakhir; infeksi saluran pernafasan atas (sinusitis bakterialis); c) stadium-3 (gejala semakin berat dan pada umumnya penderita lemah, hanya mampu melakukan aktifitas di tempat tidur (<50%); penurunan berat badan >10%; diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan; demam berkepanjangan >1 bulan; kandidiasis orofaringeal; tuberculosis paru dalam 1 tahun terakhir; serta infeksi bacterial seperti pneumonia dan piomiositis); 4) stadium-4 (penderita sudah jatuh pada kondisi AIDS, kondisinya sangat lemah) (Manurung, 2018;Johnson, 2014;Manuaba, Kategori pada tema-5 sesuai dengan konsep pencegahan PMS yaitu sebaiknya absen melakukan hubungan seksual; menggunakan kondom saat melakukan hubungan seksual; setia kepada pasangan; tidak melakukan seks bebas (sesama jenis atau lawan jenis); melakukan pemeriksaan PMS secara berkala terutama pada kelompok risiko; segera berkonsultasi dengan dokter jika muncul tanda dan gejala infeksi menular seksual; sebaiknya tidak memberikan ASI (jika ibu HIV, terlebih dahulu konsulkan dengan dokter) (Manurung, 2018;Johnson, 2014;Manuaba, 2013;Reeder, Martin dan Griffin, 2012;Fadlun & Feriyanto, 2012;Widyastuti, Rahmawati &Purnamaningrum, 2009).…”
Section: Metode Penelitianunclassified
“…1 Fluor albus tidak bisa dinggap biasa, karena akibatnya sangat fatal bila lambat ditangani tidak hanya bisa mengakibatkan kemandulan dan hamil diluar kandungan, fluor albus juga bisa merupakan gejala awal dari kanker leher rahim yang bisa berujung pada kematian. 2 Data penelitian tentang kesehatan reproduksi menyatakan bahwa 75% wanita di dunia pernah mengalami fluor albus (keputihan) paling tidak sekali dalam hidup dan 45% diantaranya mengalami fluor albus 2 kali atau lebih. Di Indonesia, terdapat peningkatan angka kejadian fluor albus setiap tahunnya.…”
unclassified
“…Di Indonesia, terdapat peningkatan angka kejadian fluor albus setiap tahunnya. 2,3 Dari penelitian yang dilakukan Annisa Persia (2015), Didapatkan hasil menunjukkan responden yang mengalami fluor albus pada pemakai pantyliner lebih banyak pada responden yang mengganti pantyliner kecil >3 jam sekali pakai, dengan persentase sebesar 80% jika dibandingkan dengan responden yang mengganti pantyliner sebanyak < 3 jam sekali pakai. 3 Dampak penggunaan pantyliner yang dipakai setiap hari ternyata justru dapat mengakibatkan infeksi bakteri atau jamur pada daerah kewanitaan.…”
unclassified