“…Gejala HIV/AIDS berdasarkan stadium adalah: a) stadium-1 (pembesaran kelenjar limfa); b) stadium-2 (penurunan berat badan <10%; kelainan kulit dan mukosa yang ringan seperti dermatitis, prurigo, ulkus oral yang rekuren, kheilitis angularis; herpes zoster dalam 5 tahun terakhir; infeksi saluran pernafasan atas (sinusitis bakterialis); c) stadium-3 (gejala semakin berat dan pada umumnya penderita lemah, hanya mampu melakukan aktifitas di tempat tidur (<50%); penurunan berat badan >10%; diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan; demam berkepanjangan >1 bulan; kandidiasis orofaringeal; tuberculosis paru dalam 1 tahun terakhir; serta infeksi bacterial seperti pneumonia dan piomiositis); 4) stadium-4 (penderita sudah jatuh pada kondisi AIDS, kondisinya sangat lemah) (Manurung, 2018;Johnson, 2014;Manuaba, Kategori pada tema-5 sesuai dengan konsep pencegahan PMS yaitu sebaiknya absen melakukan hubungan seksual; menggunakan kondom saat melakukan hubungan seksual; setia kepada pasangan; tidak melakukan seks bebas (sesama jenis atau lawan jenis); melakukan pemeriksaan PMS secara berkala terutama pada kelompok risiko; segera berkonsultasi dengan dokter jika muncul tanda dan gejala infeksi menular seksual; sebaiknya tidak memberikan ASI (jika ibu HIV, terlebih dahulu konsulkan dengan dokter) (Manurung, 2018;Johnson, 2014;Manuaba, 2013;Reeder, Martin dan Griffin, 2012;Fadlun & Feriyanto, 2012;Widyastuti, Rahmawati &Purnamaningrum, 2009).…”