Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana masyarakat di Kecamatan Sungai Selan, Kabupaten Bangka Tengah mengkonstruksi pengetahuan mengenai stunting. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan meminjam konsep konstruksi sosial dari Peter L. Berger dan Luckmann sebagai alat analisisnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa realitas mengenai stunting terdiri dari realitas objektif pola makan masyarakat dan realitas subjektif mengenai stunting oleh tenaga kesehatan. Dalam mengkonstuksi pengetahuan terkait stunting, masyarakat mengalami proses dialektika simultan yang mencakup proses eksternalisasi, obyektivasi, dan internalisasi. Berdasarkan ketiga proses tersebut, diperoleh bahwa masyarakat Kecamatan Sungai Selan mengkonstruksi pengetahuan mengenai stunting sebagai kondisi balita pendek, kurus, kurang gizi dan sebagian besar informan tidak menganggap faktor keturunan sebagai penyebab stunting. Kegiatan sosialisasi yang dilakukan tenaga kesehatan melalui posyandu membantu membangun pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai stunting pada balita.