2022
DOI: 10.37081/ed.v11i1.4527
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Konstruksi Dasar Masalah Implementasi Kebijakan Kepemudaan Di Kabupaten Cianjur Dalam Perspektif Pendidikan Kewarganegaraan

Abstract: Konfigurasi dan signifikansi dari seluruh indikator pengukuran dalam Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) dengan trajektori pencapaian tahun 2018 di Kabupaten Cianjur yang dikualifikasikan dalam performa rendah, tidak akan dapat menunjang perkembangan generasi muda menjadi pribadi dewasa yang mandiri, penuh potensi dan bertanggung jawab sebagai bagian dari masyarakat. Tujuan terdalam konstruksi kebijakan kepemudaan untuk menempatkan kalangan muda dalam takhta tertinggi sebagai atraktor yang menjadi region magnetik … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1

Citation Types

0
0
0
6

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(6 citation statements)
references
References 32 publications
(50 reference statements)
0
0
0
6
Order By: Relevance
“…Ketika paradigma tentang peran pemuda sebagai pusat gravitasi perubahan semakin berkembang pesat, justru terdapat realitas paradoks bahwa secara koheren kalangan pemuda sendiri masih bersinggungan (Woodman, Shildrick dan MacDonald, 2020) dengan masalah perubahan sosial, demokratisasi (Cuervo dan Miranda, 2019) dan mengakibatkan perubahan dalam ruang pandangan pemuda tentang ketidaksetaraan (Jeffrey dan MacDowell, 2004) yang memang jauh lebih mengerikan dibandingkan dengan ruang pikiran dan realitas sebelumnya. Padahal, secara alamiah keberadaan pemuda tidak lain entitas brilian yang sempurna bahkan simpati pemuda tidak akan berbeda dengan atmosfer bumi yang dapat melindungi kebhinekaan (Hakim, 2022). Keberadaan pemuda bagaimanapun juga, akan selalu berkorelasi dengan konstruksi manusia mandiri yang bergantung pada jaringan signifikansi yang dihasilkan secara mandiri dalam proses aktualisasi diri melalui peran krusial dalam masyarakat.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 3 more Smart Citations
“…Ketika paradigma tentang peran pemuda sebagai pusat gravitasi perubahan semakin berkembang pesat, justru terdapat realitas paradoks bahwa secara koheren kalangan pemuda sendiri masih bersinggungan (Woodman, Shildrick dan MacDonald, 2020) dengan masalah perubahan sosial, demokratisasi (Cuervo dan Miranda, 2019) dan mengakibatkan perubahan dalam ruang pandangan pemuda tentang ketidaksetaraan (Jeffrey dan MacDowell, 2004) yang memang jauh lebih mengerikan dibandingkan dengan ruang pikiran dan realitas sebelumnya. Padahal, secara alamiah keberadaan pemuda tidak lain entitas brilian yang sempurna bahkan simpati pemuda tidak akan berbeda dengan atmosfer bumi yang dapat melindungi kebhinekaan (Hakim, 2022). Keberadaan pemuda bagaimanapun juga, akan selalu berkorelasi dengan konstruksi manusia mandiri yang bergantung pada jaringan signifikansi yang dihasilkan secara mandiri dalam proses aktualisasi diri melalui peran krusial dalam masyarakat.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Dalam analisis jaringan kebijakan kepemudaan Kabupaten Cianjur, keberadaan dari conjunctures tersebut tidak dapat konkret ditemukan dalam trajektori waktu empat tahun terakhir. Berbagai klaster implementor kebijakan yang hanya terbatas pada pemerintah dan organisasi kepemudaan, secara faktual tidak memberikan bentuk perhatian spesifik terhadap mekanisme perubahan kebijakan (Hakim, 2022) yang bersumber dari arah perubahan koalisi (Brady, 1988), perubahan situasi sosial ekonomi (Eisner, 1993), perubahan opini dan implikasi dari pengambilan keputusan (Muller, 1995), bahkan dapat mempengaruhi kerangka koalisi advokasi pada subsistem kebijakan (Sabatier dan Jenkins-Smith, 1999). Tidak terdapat relasi interaksi antara setiap implementor kebijakan baik dengan kelompok sasaran, masyarakat umum maupun implementor lain untuk membangun agenda bersama dalam rangka meningkatkan kemungkinan pencapaian tujuan kebijakan.…”
Section: Metode Penelitianunclassified
See 2 more Smart Citations
“…Dalam kerangka koalisi advokasi kebijakan layanan kepemudaan bahwa berbagai implementor dapat saling bertukar keyakinan sebagai persepsi bahkan sumber daya dalam mencapai tujuan dan kepentingan tertentu yang sesuai dengan preferensi setiap implementor. Usaha untuk saling bertukar persepsi atau sumber daya dalam perspektif kerangka koalisi advokasi, ternyata tidak hanya terjadi secara hierarkis dalam konteks institusi dengan samaran Top-Down, namun dalam tataran Street Level Bureaucrats (Hakim, 2022).…”
unclassified