Konsep pengaturan pemberlakuan karantina wilayah (lockdown) saat Covid-19 meningkat di Indonesia

Abstract

Sejak mewabahnya Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) pada tanggal 2 Maret 2020, setidaknya hingga 18 Oktober 2021 ada sebanya 4.235.384 kasus terjangkit COVID-19, diikuti dengan jumlah laporan kematian mencapai 142.999 kasus. Penyebabnya adalah kurangnya kesadaran masyarakat dalam menggunakan masker sampai kepada kurang optimalnya penegakan hukum terhadap aturan protokol kesehatan pada masa pandemi Covid-19 di Indonesia. Untuk menekan penyebaran, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Karantina Kesehatan diatur suatu kebijakan untuk mengatasi wabah/virus yang menular, salah satunya adalah Karantina wilayah atau Lockdown. Beragamnya budaya yang dimiliki Indonesia mengharuskan pemberlakukan lockdown menggunakan pendekatan yang mendukung adat istiadat pada tiap daerah dengan melibatkan tokoh adat setempat sehingga lockdown dapat berjalan dengan maksimal. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian yuridis normatif. Dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan konseptual. Penelitian ini bertujuan memberikan analisa terkait bagaimana kemungkinan munculnya varian baru dan meningkatnya kasus Covid-19 di kemudian hari. Sehingga dibutuhkan pendekatan yang sifatnya refresif dengan memberlakukan karantina wilayah (lockdown).

Artikel Review: Kajian Efektivitas Tanaman Eucalyptus Globulus Untuk Mencegah Komorbid Penyakit COVID-19

“…Penyebaran secara cepat terjadi karena adanya perpindahan virus, baik secara langsung maupun tidak langsung antar masyarakat. Pada tanggal 6 Juli 2021 yang lalu, terdapat data yang menunjukkan bahwa Indonesia berada di posisi negara dengan jumlah kasus harian COVID-19 tertinggi di seluruh dunia, dengan mencapai 2.345.018 kasus (Kattsoff, et al 2022).…”

The Impact of Covid-19 on Tobacco Prices in Lombok Timur

“…The virus has become the most horrendous issue around the world, including in Indonesia. Many countries have chosen extreme prevention measures such as lockdowns due to the rapid spread and ease of transmission of covid-19 (Amir, 2022;Kattsoff et al, 2022). Of course, if the State of Indonesia implements a lockdown policy, there will be positive and negative impacts from this coronavirus outbreak.…”