2014
DOI: 10.21512/comtech.v5i1.2644
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Konsep Arsitektur Tradisional Sunda Masa Lalu dan Masa Kini

Abstract: ABSTRACT

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
4
0
4

Year Published

2020
2020
2024
2024

Publication Types

Select...
7

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 10 publications
(8 citation statements)
references
References 0 publications
0
4
0
4
Order By: Relevance
“…Suku Sunda sendiri merupakan salah satu suku bangsa dengan jumlah populasi terbesar kedua (15.5%) di antara 633 suku bangsa lainnya di Indonesia (Badan Pusat Statistik, 2015), dan umumnya tinggal di wilayah Provinsi Jawa Barat dan Banten (Subroto, 2022). Budaya Sunda dapat dikatakan budaya yang kaya, tidak hanya kaya akan karya seni yang bersifat fisik, seperti alat musik angklung (Nugraha, 2015), dan arsitektur tradisional Sunda (Suharjanto, 2014), dan tetapi juga kaya akan karya seni pertunjukan, seperti tari Jaipong (Ramlan, 2013), dan kesenian Sisingaan (Junaedi et al, 2017). Lebih lanjut lagi, Suku Sunda kaya akan nilai filosofi hidup, contohnya, nilai-nilai yang terkandung dalam ungkapan Soméah Hade ka Sémah yang mengandung makna ramah, bersikap baik, menjaga, menjamu dan membahagiakan setiap orang (Hidayat & Hafiar, 2019), dan filosofi Cageur Bageur Bener Pinter tur Singer (sehat, baik hati, benar, pinter, kreatif) (Utami, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Suku Sunda sendiri merupakan salah satu suku bangsa dengan jumlah populasi terbesar kedua (15.5%) di antara 633 suku bangsa lainnya di Indonesia (Badan Pusat Statistik, 2015), dan umumnya tinggal di wilayah Provinsi Jawa Barat dan Banten (Subroto, 2022). Budaya Sunda dapat dikatakan budaya yang kaya, tidak hanya kaya akan karya seni yang bersifat fisik, seperti alat musik angklung (Nugraha, 2015), dan arsitektur tradisional Sunda (Suharjanto, 2014), dan tetapi juga kaya akan karya seni pertunjukan, seperti tari Jaipong (Ramlan, 2013), dan kesenian Sisingaan (Junaedi et al, 2017). Lebih lanjut lagi, Suku Sunda kaya akan nilai filosofi hidup, contohnya, nilai-nilai yang terkandung dalam ungkapan Soméah Hade ka Sémah yang mengandung makna ramah, bersikap baik, menjaga, menjamu dan membahagiakan setiap orang (Hidayat & Hafiar, 2019), dan filosofi Cageur Bageur Bener Pinter tur Singer (sehat, baik hati, benar, pinter, kreatif) (Utami, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Moreover, the term 'sustainable development' is always defined anthropocentrically without the inherent value in the ecological system and found to be outside the instrument value used for humans (Bennetts, Radford, and Williamson 2002). Traditions are sustainable for a long period and this is observed in traditional buildings (Suharjanto 2014) which are influenced by local wisdom and material availability in their architectural formation. Antariksa (2017) showed ideas and wisdom based on local perspectives are embedded in the people inhabiting a particular place (Antariksa 2017).…”
Section: Sustainable Architecturementioning
confidence: 99%
“…In the past, human ancestors had sustainable ideas for survival, especially the house which has been a place of residence for generations until now [1]. Traditional housing has a collection of knowledge, practices, and beliefs developed through an adaptive process or adjustment from a generation to another [2].…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%