Konseling Kelompok Dengan Teknik Cognitive Behavior Therapy Untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Konseling Kelompok dengan teknik Cognitive Behavior Therapy (CBT) dapat Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik Kelas IX C SMP Negeri 2 Pringapus Semester Genap Tahun Pelajaran 2018/2019. Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas Bimbingan dan Konseling ( PTKBK ). Subyek penelitian adalah Peserta Didik Kelas IX C SMP Negeri 2 Pringapus Tahun Pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 26 peserta didik. PTKBK ini hanya meneliti dan melaporkan masalah yang terkait dengan meningkatkan Kepercayaan Diri melalui Layanan Konseling Kelompok dengan teknik CBT. Hasil yang diharapkan adalah merubah kepercayaan diri yang rendah menjadi lebih baik. Metode Penelitian menggunakan analisis deskriptif komparatif. Hasil penelitian dua siklus menunjukkan bahwa kepercayaan diri peserta didik mengalami peningkatan dibuktikan dengan penelitian kondisi awal kesiklus satu dan kesiklus dua. Hal tersebut membuktikan bahwa Konseling Kelompok dengan teknik CBT dapat Meningkatkan Kepercayaan Diri, dilihat dar iawal siklus 59.1 %,siklus satu 61.8%, siklus dua 68.6 %. Selain itu juga dibuktikan dengan adanya peningkatan pada layanan konseling kelompok yang dilihat dari awal siklus 53, siklus satu 63, siklus dua 77. Dalam prosentase mendapat hasil ada peningkatan 10 % dari awal siklus kesiklus satu, dan 14 % kesiklus dua.

Layanan konseling kelompok untuk mereduksi stres belajar siswa

“…Layanan konseling kelompok pada hakekatnya adalah suatu proses antarpribadi yang dinamis, terpusat pada pikiran dan perilaku yang disadari, dibina dalam suatu kelompok kecil, serta mengungkapkan diri kepada sesama anggota dan konselor (Yunita, 2020). Selanjutnya disebutkan bahwa konseling kelompok adalah upaya bantuan kepada individu dalam suasana kelompok, yang bersifat pencegahan dan penyembuhan, dan diarahkan kepada kepada pemberian kemudahan dalam rangka perkembangan dan pertumbuhannya (Sulistyowati, 2020). Melalui konseling kelompok klien akan bertukar pikiran serta berbagi pengalaman mengenai apa yang dialami.…”

“…Hasil dari proses berbagi pikiran dan pengalaman tersebut diharapkan mampu menghasilkan solusi atas persoalan yang dihadapi oleh klien. Selain itu pertimbangan penggunaan layanan konseling kelompok karena layanan ini telah digunakan sebagai sarana bantuan untuk menyelesaikan masalah pada siswa seperti masalah kepercayaan diri (Sulistyowati, 2020), masalah kedisiplinan di sekolah (Umi, 2017), serta kedisiplinan remaja (Febriyani & Putra, 2022).…”

“…Dalam proses saling berbagi tersebut klien akan saling mendengarkan serta saling merespon sehingga menimbulkan potensi adanya jalan keluar atas masalah stres belajar yang dihadapi. Pada akhirnya konseling kelompok dapat bersifat penyembuhan (remediation) (Sulistyowati, 2020).…”