Abstract:Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Positif Layanan Konseling Kelompok dengan Teknik Assertive Training terhadap asertifitas pada Peserta Didik Kelas XI IPA SMA Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2019/2020. Penelitian ini menggunakan disain penelitian kuantitatif eksperiment dengan pretest-posttest control group design. Populasi penelitian sebanyak 40 peserta didik. Sampel penelitian berjumlah 8 orang dengan menggunakan purposive sampling. Instrumen yang digunakan yaitu skala.Analisis data … Show more
“…Dengan adanya layanan informasi mempermudah pendidik meyampaikan materi kepada siswa. Wibowo (2014) layanan informasi akan mempermudah siswa dalam mendapatkan berbagai informasi tentang pendidikan lanjutan dan dunia kerja yang nantinya informasi yang sudah diperoleh akan dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan keputusan karir kedepan. Siswa yang sudah mengikuti pelaksanaan layanan informasi dapat berfikir secara luas mengenai harapan karir kedepan.…”
Career information service guidance is important for students because students are still confused about choosing a career. The purpose of this study was to produce a career information module media for class XI of the Accounting Department that students can use as a guide for career selection, and can be used as a guide for guidance and counseling teachers. This study uses 10 stages of the Borg & Gall (2021) model which are adjusted into 6 stages. Collecting data using interviews, questionnaires, and documentation. The product validation formula is used to obtain questionnaire results from media experts, material experts, and practitioner experts. The subjects of this study were students of class XI Accounting who were selected by random sampling. The number of research subjects was 10 respondents (small group test) and 5 validators (validation test). The results of the module practicality response questionnaire obtained a score of 92.6%. While media expert validation obtained 90.83% (very feasible), material expert validation obtained 92.5% (very feasible), practitioner expert validation results obtained 94% (very feasible) it can be concluded that the research results regarding the product being developed are acceptable and worth using.
Keywords: Module;Career Information; Students
“…Dengan adanya layanan informasi mempermudah pendidik meyampaikan materi kepada siswa. Wibowo (2014) layanan informasi akan mempermudah siswa dalam mendapatkan berbagai informasi tentang pendidikan lanjutan dan dunia kerja yang nantinya informasi yang sudah diperoleh akan dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan keputusan karir kedepan. Siswa yang sudah mengikuti pelaksanaan layanan informasi dapat berfikir secara luas mengenai harapan karir kedepan.…”
Career information service guidance is important for students because students are still confused about choosing a career. The purpose of this study was to produce a career information module media for class XI of the Accounting Department that students can use as a guide for career selection, and can be used as a guide for guidance and counseling teachers. This study uses 10 stages of the Borg & Gall (2021) model which are adjusted into 6 stages. Collecting data using interviews, questionnaires, and documentation. The product validation formula is used to obtain questionnaire results from media experts, material experts, and practitioner experts. The subjects of this study were students of class XI Accounting who were selected by random sampling. The number of research subjects was 10 respondents (small group test) and 5 validators (validation test). The results of the module practicality response questionnaire obtained a score of 92.6%. While media expert validation obtained 90.83% (very feasible), material expert validation obtained 92.5% (very feasible), practitioner expert validation results obtained 94% (very feasible) it can be concluded that the research results regarding the product being developed are acceptable and worth using.
Keywords: Module;Career Information; Students
“…Dalam konseling kelompok berbagai permasalahan dapat diatasi dengan adanya empati dari anggota kelompok melalui pengembangan pemahaman, sikap, keyakinan dan perilaku anggota yang tepat dengan cara memanfaatkan situasi kelompok. Pelaksanaan konseling kelompok terjadi interaksi antar pribadi, proses itu mengandung ciri-ciri terapeutik seperti pengungkapan pikiran dan perasaan secara leluasa, orientasi kenyataan, pembukaan diri mengenai perasaan-perasaan mendalam yang dialami, saling percaya, saling perhatian, saling pengertian dan saling mendukung (Wibowo, 2005).…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Konseling kelompok adalah intervensi kelompok yang membantu konselor mengatasi masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Proses melakukan konseling kelompok meliputi kebebasan mengungkapkan pikiran dan emosi, orientasi pada kenyataan, pengungkapan diri atas emosi mendalam yang dialami, saling percaya, saling memperhatikan, saling pengertian, saling pengertian, serta terjadi hubungan interpersonal (Wibowo, 2005). Penerapan konseling kelompok memberikan nilai terapeutik berupa pemberian harapan, memberikan informasi dan membantu dalam menangani permasalahan lain terkait interpersonal.…”
During the pandemic, learning at school is delivered by online. Online schools make many students experience stress due to the burden of the lessons. During this pandemic the learning methods provided by schools are more difficult to understand. The purpose of this case study is to reduce the symptoms of stress in students by using group counseling. The assessment method uses interviews, observation, and the Educational Stress Scale for Adolescents (ESSA). The subjects in this case were 5 teenagers aged 13 to 14 years old. The subjects were junior high school students in class VII and class VIII. All subjects live together in a boarding school in Malang. Before the intervention, the stress level of the subjects was in the high category. After the intervention with group counseling decreased to a moderate level.
“…Interaksi sosial yang tidak dilandasi kecerdasan soisal cenderung akan menimbulkan kesalahpahaman sehingga individu akan mengalami kesulitan bergaul dengan rekan sebaya hingga masyarakat luas (Soejanto & Soekarman, 2015). Layanan konseling kelompok behavior dipilih peneliti untuk membantu meningkatkan kecerdasan sosial siswa karena kegiatan konseling kelompok menekankan pada hubungan dan perasaan antar anggota, sehingga anggota kelompok saling belajar mengekspresikan perasaan secara terbuka, aktif berdiskusi demi menumbuhkan pemahaman dan kesadaran bagi perkembangan individu (Wibowo, 2005).…”
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan konseling kelompok pendekatan behavior dengan teknik modeling guna meningkatkan kecerdasan sosial siswa. Desain eksperimen one group pretest-posttest digunakan dalam penelitian ini dengan melibatkan lima siswa sebagai partisipan. Teknik pengambilan subjek penelitian menggunakan purposive sampling. Alat pengumpul data yang digunakan adalah skala kecerdasan sosial merujuk pada teori Daniel Goleman sebanyak 8 indikator dan 44 item. Koefisien validitas yakni 0.220, dan reliabilitas menggunakan α Cronbach dengan koefisien reliabilitas 0.919. Analisis uji Wilcoxon digunakan untuk menguji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata tingkat kecerdasan sosial sebelum perlakuan menunjukkan kategori sedang (M=2.47, SD=0,58). Selanjutnya uji hipotesis menunjukkan bahwa konseling kelompok behavior teknik modeling terbukti secara signifikan (Z= -5.315, p˂0.05) untuk meningkatkan kecerdasan sosial siswa. Selanjutnya, konselor sekolah/Guru BK dapat menerapkan serta mengembangkan layanan konseling kelompok behavior teknik modeling sebagai salah satu alternatif strategi dalam meningkatkan kecerdasan sosial siswa.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.