2018
DOI: 10.25273/counsellia.v8i2.2904
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Konseling individu untuk meningkatkan kepercayaan diri orang tua yang memiliki anak autis

Abstract: <p>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses pelaksanaan konseling individu untuk menumbuhkan kepercayaan diri orang tua yang memiliki anak autis di SLB Autis Mitra Ananda Colomadu. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang mana peneliti menjelaskan dan mendeskripsikan hasil temuan. Subyek dalam penelitian ini adalah orang tua anak autis. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, dan observasi, metode analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah analisi… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…c. Individu memiliki sikap tenang menghadapi permaasalahan (Guilford, 1959). Bahkan dalam layanan konseling bagaimana pikiran irasional (irrational belief) diganti dengan pikiran yang rasional (rational belief) dan ini merupakan usaha meningkatkan kepercayaan diri (Daroni et al, 2018). Orang yang percaya diri akan berfikiran rasional, sehingga memudahkan mencari jalan keluar dari setiap permasalahan yang dialami, akan berbeda dengan orang yang tidak percaya diri senantiasa diliputi rasa cemas dalam mengemukakan pendapat dan juga akan merasa kurang jika dibandingkan dengan orang lain (Lauster, 1978).…”
Section: Beni Azwarunclassified
“…c. Individu memiliki sikap tenang menghadapi permaasalahan (Guilford, 1959). Bahkan dalam layanan konseling bagaimana pikiran irasional (irrational belief) diganti dengan pikiran yang rasional (rational belief) dan ini merupakan usaha meningkatkan kepercayaan diri (Daroni et al, 2018). Orang yang percaya diri akan berfikiran rasional, sehingga memudahkan mencari jalan keluar dari setiap permasalahan yang dialami, akan berbeda dengan orang yang tidak percaya diri senantiasa diliputi rasa cemas dalam mengemukakan pendapat dan juga akan merasa kurang jika dibandingkan dengan orang lain (Lauster, 1978).…”
Section: Beni Azwarunclassified