Komunikasi Dalam Penerapan Sistem Jajar Legowo Di Desa Murni Jaya Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Barat

Abstract

ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses komunikasi antara penyuluh dengan petani dalam penerapan sistem Jajar Legowo di Desa Murni Jaya Kecamatan Tumujajar Kabupaten Tulang Bawang Barat. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive sampling). Pengumpulan data dilakukan pada bulan November 2018. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan melakukan observasi langsung ke tempat penelitian, wawancara depth interview dengan pengurus kelompok tani dan penyuluh, serta studi kepustakaan. Metode analisis data adalah dengan deskriptif kualitatif. Fokus pada penelitian ini adalah kendala komunikasi antara penyuluh dan Gapoktan Mekar Jaya Sri dalam penerapan Sistem Tanam Jajar Legowo dan solusi untuk menangani masalah tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi yang dilakukan penyuluh sudah cukup baik, hal ini karena penyuluh melakukan pertemuan dengan anggota kelompok tani sebulan sekali, melakukan anjang sana dan anjang karya. Sedangkan petani yang belum mau menerapkan Sistem Tanam Jajar Legowo disebabkan oleh sifat inovasi yang rumit dan pengeluaran biaya untuk menerapkan inovasi tersebut lebih besar daripada menggunakan sistem tanam sebelumnya, sehingga masih ada keraguan petani untuk menerapkan inovasi tersebut. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut, yaitu perlu adanya perbaikan pada persepsi petani terhadap Sistem Tanam Jajar Legowo, penyuluh perlu meningkatkan intensitas pendampingan kepada petani, dan juga perlu melakukan pengontrolan dan evaluasi terhadap usahatani padi yang dilakukan oleh petani padi di Desa Murni Jaya.

Edukasi Pengendalian Kutu Putih Pada Tanaman Alpukat di Desa Ternadi Kabupaten Kudus

“…Penyampaian materi dilakukan dengan metode penyuluhan secara berkelompok dengan melibatkan seluruh kelompok petani alpukat Desa ternadi. Penyuluhan dan pemberian bimbingan yang bersifat kelompok dinilai lebih efektif dalam pelaksanaannya dibandingkan secara individu (Prakoso et al, 2023), karena akan terbentuk proses diskusi yang juga disertai dengan kerjasama antar anggota dalam mencari solusi dari permasalahan yang sedang dihadapi (Alviana et al, 2019). Proses penyuluhan diawali dengan sosialisasi Teknik pengendalian hama kutu putih (Paracoccus marginatus) pada tanaman alpukat secara terpadu, salah satunya adopsi teknologi ramah lingkungan dengan penggunaan biopestisida.…”

Analisis kelayakan finansial usahatani cengkeh di Desa Mulyasari Kecamatan Salopa Kabupaten Tasikmalaya

“…Menurut Nugrahani (2014), metode analisis kualitatif merupakan metode yang berfungsi untuk menguji hipotesis dan mengadakan interpretasi yang lebih dalam terhadap hasil analisis. tujuan dari penelitian kualitatif adalah untuk memahami suatu kontek dengan mendeskripsikan secara rinci mengenai kondisi tentang apa sebenarnya yang terjadi di lapangan (Alviani et al, 2019).…”

Edukasi Pengembangan Budidaya Alpokat pada Kelompok Tani Rukun Makaryo Desa Pereng, Mojogedang, Karanganyar

“…Metode kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan melalui penyuluhan secara kelompok dengan melibatkan seluruh peserta yang hadir. Kegiatan yang dilakukan secara berkelompok sangat dinilai efektif karena pemberian bimbingan pada kelompok akan lebih mudah dilakukan dan kerjasama akan lebih terjalin (Alviana et al, 2019). Fungsi kelompok antara lain sebagai tempat untuk kegiatan pembelajaran dan kerjasama (Utama et al, 2010).…”