Komparasi Karakteristik Perilaku dan Pengguna Bus Trans Tangerang AYO (Studi Kasus : Koridor 2 dan Koridor 3)

Abstract

Kata kunci: pelaku perjalanan, perilaku perjalanan, Trans Tangerang, penumpang BRT Abstrak Kota Tangerang telah mengoperasikan sistem transportasi massal berbasis Bus Rapid Transit. Model Permintaan Perjalanan Penumpang penting untuk dibangun dalam upaya pengembangan koridor BRT. Sehingga, upaya ini membutuhkan pengetahuan tentang karakteristik perilaku dan pengguna koridor BRT yang telah beroperasi. Metode yang digunakan berupa survei wawancara terhadap pengguna aktif koridor 2 dan koridor 3. Data karakteristik diperoleh dari survei di koridor 2; Terminal Poris Plawad-Terminal Cibodas dan koridor 3;Tangerang City Mall-CBD Ciledug. Pelaku perjalanan dalam hal komposisi jenis kelamin didominasi oleh perempuan, dalam hal komposisi profesi didominasi oleh pegawai, mahasiswa, dan ibu rumah tangga. Karakteristik perilaku perjalanan dalam hal komposisi maksud perjalanan didominasi oleh perjalanan bekerja; dalam hal penggunaan moda sebelum beralih didominasi oleh angkot dan sepeda motor. Karakteristik perjalanan hubung-ke, dalam hal jarak perjalanan berada pada rentang 0-2 km dengan moda sepeda motor. Karakteristik penghubung-dari, dalam hal jarak perjalanan berada pada rentang 0-2 km dengan moda jalan kaki.

Trip Generation Model of Sawah Baru Residential, Ciputat District, South Tangerang Municipality

“…[13] [14] The increase in population in the buffer zone of Jakarta is due to some people who work or do activities in Jakarta prefer to live in these buffer zones. [15][16] [17] Ciputat area in South Tangerang City is one of the areas directly adjacent to Jakarta, Depok, and Bogor. [18][19][20] Some people who work or do activities in Jakrta, Depok, and Bogor prefer to live in Ciputat area, this is due to several factors, one of which is the density of population living in Jakarta, Depok, and Bogor compared to the Ciputat area, South Tangerang.…”

Trip Attraction Model at Elementary Schools in Suradita Valley Cisauk District Tangerang Municipal 2022

“…[3] [4] Students who live far from school will tend to choose a more efficient mode of transportation than walking to school. [5] [6] Whereas students whose residence location is close to school, most of them will choose to walk to school, but some still choose to use transportation modes. [7] This will have an impact on the increase in the number of vehicles that cause congestion on several sections at the school location.…”