2017
DOI: 10.15578/jkpi.2.1.2010.1-14
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Klasifikasi Sentra Industri Perikanan Berbasis Pelabuhan Perikanan: Kasus Di Kabupaten Belitung

Abstract: Bordered with the South China Sea, which has potential sustainable fishery resource equal to 1.06 million tones/year, Belitung still not employed fishery as income generating sectors for the regency. The aim of this research is to formulate strategic policies on the development of capture fisheries, thus fishery sector may serve as one economic basis for Belitung. Analysis used for this research was descriptive analysis and macro-micro linkage developed through structural equation modelling (SEM). Research res… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2017
2017
2020
2020

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 1 publication
(1 reference statement)
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Perbaikan sistem pemasaran dalam pengelolaan dan pengembangan PPI Torobulu juga tidak terlepas dari pertimbangan posisi PPI dalam jaringan industri dan bisnis perikanan dengan daerah di sekitarnya. Kemampuan untuk mengenali potensi dan posisi suatu pelabuhan perikanan terhadap jaringan bisnis perikanan akan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembangunan suatu pelabuhan perikanan sebagai sentra industri perikanan tangkap (Syaukani et. al.…”
Section: Gambar 4 Matriks Posisi Strategi Swotunclassified
“…Perbaikan sistem pemasaran dalam pengelolaan dan pengembangan PPI Torobulu juga tidak terlepas dari pertimbangan posisi PPI dalam jaringan industri dan bisnis perikanan dengan daerah di sekitarnya. Kemampuan untuk mengenali potensi dan posisi suatu pelabuhan perikanan terhadap jaringan bisnis perikanan akan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembangunan suatu pelabuhan perikanan sebagai sentra industri perikanan tangkap (Syaukani et. al.…”
Section: Gambar 4 Matriks Posisi Strategi Swotunclassified
“…Permasalahan pelabuhan perikanan sebagai sentra industri perikanan tangkap jauh lebih komplek dibandingkan pelabuhan umum karena pengelolaan pelabuhan perikanan melibatkan peran dan kapasitas pelaku bisnis perikanan, buruh bongkar dan lainnya (pada umumnya adalah masyarakat sekitar pelabuhan), pengelolaan pelabuhan perikanan merupakan jaringan industri, sosial dan ekonomi (Syaukani et al, 2010;Zulham, 2016). Masalah ekonomi dan sosial dengan penggunaan dermaga saat ini adalah waktu tunggu dan waktu bongkar rata-rata 55,9 dan 19,4 jam/kapal serta buruh bongkar, pemecah es dan pengangkut rata-rata harus melayani kapal selama 6,7; 8,6 dan 4,3 jam/kapal.…”
Section: Salahunclassified