2020
DOI: 10.37525/mz/2020-2/263
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Keunggulan, Tantangan, dan Rekomendasi Kebijakan akan Pengembangan Energi Panas Bumi di Indonesia

Abstract: As a country that sits on the Pacific Ring of Fire, Indonesia has become the second largest geothermal power producer in the world. Geothermal energy is a clean-renewable energy that can help the country in reducing greenhouse gas emissions and secure its electricity supply in the future. Through Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), government of Indonesia has set the target of building 7200 geothermal power plant capacity by 2025. However, per 2020, Indonesia has only built roughly about 2100 MW geothermal po… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(1 citation statement)
references
References 6 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di Padarincang Provinsi Banten merupakan komitmen Indonesia dalam mencapai Net zero emission 2060 yang mana menekankan penggantian pengoperasian pembangkit listrik konvensional yang menggunakan batu bara. Pembangkit tersebut di kemudian hari akan ditiadakan dan menggantikan energi konvensional dengan pembangkit yang memanfaatkan Energi Baru Terbarukan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) akan menghadapi sejumlah tantangan dan akibat yang harus dihadapi (Aprilianto & Ariefianto, 2021;Wisriansyah, et al, 2020). Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kesulitan dalam mengganti energi menuju pemenuhan skema NZE.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di Padarincang Provinsi Banten merupakan komitmen Indonesia dalam mencapai Net zero emission 2060 yang mana menekankan penggantian pengoperasian pembangkit listrik konvensional yang menggunakan batu bara. Pembangkit tersebut di kemudian hari akan ditiadakan dan menggantikan energi konvensional dengan pembangkit yang memanfaatkan Energi Baru Terbarukan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) akan menghadapi sejumlah tantangan dan akibat yang harus dihadapi (Aprilianto & Ariefianto, 2021;Wisriansyah, et al, 2020). Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kesulitan dalam mengganti energi menuju pemenuhan skema NZE.…”
Section: Pendahuluanunclassified