2021
DOI: 10.33369/pendipa.5.3.284-291
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Kesiapsiagaan Bencana Berbasis Komunitas Perkotaan

Abstract: Geographical, hydrological, demographic, and sociological conditions of Indonesia make Indonesia's territory prone to disasters (natural, non-natural, and social). The history of disasters shows a trend of increasing the number of victims and types of disasters. Various efforts are needed in anticipating the possibility of a disaster that will occur, so that preventing risks, reducing risks or even eliminating disaster risks by reducing vulnerability and or increasing the limited capacity of the community is … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
1
0
3

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
5

Relationship

1
4

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(5 citation statements)
references
References 7 publications
0
1
0
3
Order By: Relevance
“…Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana (Irawan et al, 2022). Risiko diartikan sebagai probabilitas dari bahaya atau ekspektasi dari kematian dan kerusakan properti akibat dari interaksi antara bencana dan kerentanan (Aprilyanto et al, 2021). Dalam menghadapi bencana alam, tindakan pencegahan selalu lebih baik daripada penanganan, oleh karenanya upaya mitigasi bencana di Indonesia merupakan hal yang krusial dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan tahan bencana bagi generasi mendatang.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana (Irawan et al, 2022). Risiko diartikan sebagai probabilitas dari bahaya atau ekspektasi dari kematian dan kerusakan properti akibat dari interaksi antara bencana dan kerentanan (Aprilyanto et al, 2021). Dalam menghadapi bencana alam, tindakan pencegahan selalu lebih baik daripada penanganan, oleh karenanya upaya mitigasi bencana di Indonesia merupakan hal yang krusial dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan tahan bencana bagi generasi mendatang.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Disamping itu pula, kolaborasi dimaksudkan agar dapat saling memperkuat dalam bentuk komunikasi yang harmonis, saling memberi dan menerima informasi yang berguna, mengoptimalkan sumber-sumberdaya yang dimiliki bersama untuk kepentingan bersama, manfaat yang diperoleh juga dapat dirasakan secara bersama, dan dalam penyelesaian masalahpun dilakukan secara bersama-sama. Ini berarti kebersamaan yang membangun adalah kunci daripada kolaborasi itu sendiri (Aprilyanto, Apriyadi, Winugroho, Widana, & Wilopo, 2021;Apriyadi & Amelia, 2020).…”
Section: Kolaborasiunclassified
“…Pemerintah dikatakan sebagai bagian dari stakeholder dikarenakan pemerintah memiliki tanggung jawab dan wewenang (Aprilyanto, Apriyadi, Winugroho, Widana, & Wilopo, 2021) dalam meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat melalui pelaksanaan program pembangunan diseluruh pelosok negeri atau di semua daerah dalam suatu negara. Oleh karena itu, Pemerintah sebagai stakeholder diwajibkan untuk terus meningkatkan pembangunan fisik dan non fisik secara maksimal di suatu daerah (Aji et al, 2022;Asir, 2021;Darwis, Resnawaty, & Hassanah, 2019;Freeman & Latan, 1983;Muthmainnah, Jati, & Suryoputro, 2016).…”
Section: Teori Stakeholderunclassified