Kesesuaian lahan untuk pengembangan tanaman kayu putih dan implikasinya terhadap teknik silvikultur

Abstract

Cajuput is a plant that plays an important role for forest industry development. Its leaves contain essential oil and become one of the non-timber forest products. The productivity of cajuput leaves is affected by certain factors, one of them are the level of land suitability. This study investigated the land suitability for cajuput establishment and its inference on silviculture strategy. Study location was situated in Forest Resort Gubugrubuh, Gunungkidul District. Data collection was conducted in 3 site that converted as the priority site of cajuput plantation namely site 75, site 78, and site 80. We used 6 indicator of land attributes including altitude, slope, rainfall, temperature, soil acidity, and soil organic carbon. The assessment of land suitability was determined by qualitative approach using storie and root square method. The result showed the level of land suitability was classified into N1 (currently not suitable) referring to the storie method, meanwhile it was categorized into S3 (marginally suitable) according to the root square method. This study also discovered the distinctive land attributes which became the limiting factors of cajuput growth in each site. The best silviculture strategies for supporting cajuput development in each site were terrace construction, plant distance management, and fertilization.

Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Kayu Putih sebagai Strategi Modifikasi Konservasi dan Kepentingan Nilai Tambah Ekonomi di Desa Cikembang, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung

“…Kegiatan persemaian, penanaman dan pemeliharaan kayu putih dilaksanakan bersama dengan kelompok tani penggarap dengan beberapa titik lokasi Satgas 23, Citarum Harum. Tanaman kayu putih merupakan salah satu tanaman sumber daya alam yang tidak terbatas hanya menghasilkan kayu, akan tetapi dapat menjadikan banyak manfaat lainnya termasuk kategori Fast-Growing Species (FGS) untuk dapat digunakan proses percepatan konservasi lahan kritis seperti kawasan karst (3) serta restorasi ekosistem gambut (3) . Hal ini sesuai perubahan paradigma dari pengelolaan sumberdaya hutan berorientasi kayu (Timber Oriented Management) kepada pengelolaan berbasis sumberdaya (Resources Based Management), salah satunya bentuk pemanfaatan hasil hutan non kayu berupa kayu putih (4) .…”

“…Hal ini sesuai perubahan paradigma dari pengelolaan sumberdaya hutan berorientasi kayu (Timber Oriented Management) kepada pengelolaan berbasis sumberdaya (Resources Based Management), salah satunya bentuk pemanfaatan hasil hutan non kayu berupa kayu putih (4) . Tanaman ini dapat memberikan manfaat secara ekologi, ekonomi, serta sosial (3) . Kayu putih sebagai tumbuhan penghasil minyak atsiri/minyak kayu putih yang dihasilkan dari daunnya, dengan mengandung sekitar 0,97% minyak atsiri (4) .…”

“…Adanya potensi mesin terpasang penyulingan minyak atsiri/minyak kayu putih di Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, dapat mendukung produksi/penyulingan minyak kayu putih (Gambar 1). Sampai saat ini, minyak kayu putih menjadi produksi Hasil Hutan Non Kayu (HHNK) bernilai ekonomi tinggi dengan potensi pasar yang cukup propektif (3) .…”

“…Penelitian ini memilih evaluasi kesuaian lahan melalui pola matching systems dengan membandingkan suatu karakteristik lahan dengan prasyarat tumbuh tanaman kayu putih serta perhitungan nilai indeks lahan metode storie dan root square melalui persamaan matematis (3,9) . Kesesuaian lahan bagi pengembangan tanaman kayu putih untuk kepentingan komersial perlu dilakukan sehingga produktivitas kayu putih dapat ditingkatkan dengan pendekatan teknik silvikultur yang tepat (3) . Pemilihan metode storie ini diperkuat dengan prosedur evaluasi kesesuian lahan berbasis metode root square yang menghasilkan luaran informasi lebih realistis sebagai acuan untuk budidaya sektor kehutanan, perkebunan, serta pertanian (3) .…”

“…Kesesuaian lahan bagi pengembangan tanaman kayu putih untuk kepentingan komersial perlu dilakukan sehingga produktivitas kayu putih dapat ditingkatkan dengan pendekatan teknik silvikultur yang tepat (3) . Pemilihan metode storie ini diperkuat dengan prosedur evaluasi kesesuian lahan berbasis metode root square yang menghasilkan luaran informasi lebih realistis sebagai acuan untuk budidaya sektor kehutanan, perkebunan, serta pertanian (3) .…”