Kerusakan Lingkungan Akibat Kegiatan Penambangan Emas Di Kabupaten Landak Kalimantan Barat

Abstract

Kegiatan penambangan emas di Landak tidak hanya dikelola secara legal oleh perusahaantetapi ada juga kegiatan penambangan tradisional yang legal yang dikelola oleh penduduksetempat. Pertambangan kegiatan, baik legal maupun tidak legal, cenderung menyebabkandegradaerah aliran sungaii atau kerusakan pada lingkungan.Permasalahan hukum dikaji terlebih dahulu, bagaimana pengendalian degradaerah aliransungaii lingkungan sebagai hasil penambangan emas legal di Sungai Menyuke, KabupatenLandak dan kedua, apakah ada kendala yang dihadapi dalam melakukan pengendalian kerusakanlingkungan sebagai akibatnya penambangan emas legal di Sungai Menyuke, Kabupaten Landak.Penelitian ini adalah sebuah penelitian hukum empiris dengan data yang dikumpulkan melaluistudi tentang perpustakaan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Departemen Pertambangan dan Energi telahmelakukan diseminasi di kabupaten Landak tentang dampak penambangan emas ilegal,penahanan pelaku, dan mengekang pelaku penambangan emas ilegal. Selain itu, pengawasan dankoordinasi oleh Dinas Lingkungan Hidup dalam melaksanakan Sungai Menyuke, LandakPemulihan kabupaten dengan reboisasi tanah terhadap bekas tambang emas ilegal dan Pertaniandan benih-benih memberikan bantuan perkebunan kepada para pelaku emas ilegal Pertambangan.Namun, dalam praktiknya, pengendalian kerusakan lingkungan tidak berjalan secara optimal,karena kurangnya kendala terhadap jumlah sumber daya manusia yang dimiliki oleh DinasLingkungan Hidup Sungai Menyuke, Kabupaten Landak, serta tidak adanya proses hukum pidanayang dilakukan oleh unit-unit Distrik Kepolisian dan Pegawai Negeri Sipil Polisi, KabupatenLandak melawan pelaku penambangan emas ilegal tersebut.