2019
DOI: 10.15575/4568
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Keragaman genetik, fenotip dan heritabilitas beberapa genotip sorghum pada kondisi tumpangsari dan monokultur

Abstract: Selain sebagai bahan pangan dan pakan, sorgum berpotensi menghasilkan nira untuk bioethanol. Beragamnya potensi hasil nira, mendorong perlunya evaluasi keragaan berbagai genotip sorgum untuk digunakan sebagai kriteria seleksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi produksi nira, membandingkan keragaman genetik dan fenotip pada beberapa genotip sorgum, serta menghitung heritabilitas arti luas. Penelitian dilaksanakan di Desa Sukanegara, Kecamatan Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Selatan dari April 2017 … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 9 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Genotipe Super 1 memiliki tinggi tanaman sekitar 216 cm, dengan jumlah daun sebanyak 12 helai dan memiliki bobot 1000 biji seberat 28 g, genotipe Suri memiliki tinggi tanaman sekitar 239,4 cm, dengan jumlah daun sebanyak 12 helai dan bobot 1000 biji seberat 32,4 g (Balitsereal, 2017). Genotipe GH-6 memiliki tinggi tanaman sekitar 76,6 cm, dengan jumlah daun sebanyak 5,75 helai dan bobot 1000 biji seberat 31,1 g (Setiawan et al, 2019). Genotipe GH-12 memiliki tinggi tanaman sekitar 96,3 cm, dengan jumlah daun sebanyak 10 helai dan bobot 1000 biji seberat 24 g (Pramono, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Genotipe Super 1 memiliki tinggi tanaman sekitar 216 cm, dengan jumlah daun sebanyak 12 helai dan memiliki bobot 1000 biji seberat 28 g, genotipe Suri memiliki tinggi tanaman sekitar 239,4 cm, dengan jumlah daun sebanyak 12 helai dan bobot 1000 biji seberat 32,4 g (Balitsereal, 2017). Genotipe GH-6 memiliki tinggi tanaman sekitar 76,6 cm, dengan jumlah daun sebanyak 5,75 helai dan bobot 1000 biji seberat 31,1 g (Setiawan et al, 2019). Genotipe GH-12 memiliki tinggi tanaman sekitar 96,3 cm, dengan jumlah daun sebanyak 10 helai dan bobot 1000 biji seberat 24 g (Pramono, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kristamtini dkk [11] menjelaskan bahwa tingginya nilai heritabilitas disebabkan oleh tingkat segregasi paling maksimum pada populasi F2. Artinya, nilai heritabilitas yang tinggi memberikan informasi tentang keragaman yang muncul pada karakter-karakter yang diuji dan mengindikasikan bahwa faktor genetik lebih dominan mempengaruhi karakter tanaman tersebut [22] [9] [11]. Selanjutnya, dapat dilakukan proses seleksi secara efisien untuk memilih karakter tertentu yang diinginkan.…”
Section: Kriteria Keragamanunclassified
“…Nilai heritabilitas tinggi menunjukkan karakter komponen hasil tersebut lebih dikendalikan oleh faktor genetik dibandingkan dengan faktor lingkungan, sehingga akan bermanfaat dalam proses seleksi. Setiawan et al, (2019) Berdasarkan data bobot malai terbesar yakni pada galur A-21-14-3 dan bobot biji malai -1 terbesar yakni pada galur A-16-21-5 dan kedua karakter dari komponen hasil ini tidak berbeda nyata dengan varietas pembanding Numbu dan PI1090A. Artinya, terdapat peluang diperolehnya galur-galur sorgum yang memiliki karakter komponen hasil lebih baik dibanding varietas sebelumnya.…”
Section: Heritabilitas Arti Luasunclassified